Data Sensus Menunjukkan 50 Persen Pemilih di Pemilu 2024 dari Kaum Milenial
Wa Ode Fatima Azzahra, telisik indonesia
Kamis, 05 Januari 2023
0 dilihat
Kaum milenial menduduki peran penting pada Pemilu 2024. Foto: Repro IDN Times
" Pemilu 2024 sudah di depan mata. Hal ini pun tidak terlepas dari pemilih baru yang mana didominasi oleh generasi generasi Z "
KENDARI, TELISIK.ID - Pemilu 2024 sudah di depan mata. Hal ini pun tidak terlepas dari pemilih baru yang mana didominasi oleh generasi generasi Z.
Dilansir dari pramborsfm.com generasi Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012 sehingga pada 2022 diperkirakan berusia 10 hingga 24 tahun.
Pengamat politik Sulawesi Tenggara, Prof Eka Suaib memaparkan, berdasarkan data statistik pada tahun 2024, pemilu milenial meningkat secara signifikan.
Baca Juga: PPP Sulawesi Tenggara Mulai Buka Pendaftaran Caleg
Ia juga menambahkan, hasil sensus PPS 2020 menunjukan bahwa tahun 2024 diperkirakan pemilih milenial berjumlah sekitar 50%.
"Pemilu milenial itu cirinya adalah hampir sebagian besar tidak terlepas dari aktifitas yang menggunakan handphone dan internet," ungkap Prof Eka Suaib, Kamis (5/1/2023).
Pemilih milenial biasanya apatis terhadap dunia politik. Maka dari itu para calon harus menggunakan metode yang berbeda dalam menarik perhatian para pemilih.
Dalam hal ini pendekatan melalui media sosial, di mana para calon harus membuat citra yang baik yang kemudian diposting di media sosial seperti instagram, Facebook, dan media lainnya.
"Hal ini itu merupakan strategi politik, yang dalam dunia politik disebut sebagai virtual politik," tutupnya.
Seorang pemilih baru atau pemilih milenial, Basirudin (20) mengungkapkan, mereka tidak terlalu tertarik dengan dunia politik.
"Saya tidak terlalu tertarik dengan politik, beberapa calon seperti La Ode Ida, ASR, Giona Nur Alam hanya sekedar tau, karena lewat di beranda Facebook, itupun sudah lama," ujar Basirudin.
Baca Juga: 8 Parpol Kompak Tolak Pemilu Proporsional Tertutup Kecuali PDIP
Selain itu ada juga pemilih milenial yang bahkan tidak mengenal sama sekali calon calon pemimpin daerahnya.
"Saya tidak tau siapa yang calon, saya hanya dengar namanya tapi tidak tau orangnya," ungkap Alisariati (18) yang masih berstatus pelajar.
Nah hal ini tentu menjadi tantangan bagi para calon agar mampu membuat dobrakan melalui media sosial, sehingga nantinya mereka dikenal oleh pemilih-pemilih milenial. (A)
Penulis: Wa Ode Fatima Azzahra
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
