Ini Trik Rahasia Tante Brigadir J Hancurkan Skenario Sempurna Ferdy Sambo hingga Dihukum Mati

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia

Rabu, 15 Februari 2023

0 dilihat

Ini Trik Rahasia Tante Brigadir J Hancurkan Skenario Sempurna Ferdy Sambo hingga Dihukum Mati

Ferdy Sambo yang kini divonis hukuman mati nyaris berhasil membuat skenario kematian Yosua. Semua hancur usai tante Brigadir J bertindak. Foto: Intisari.grid.id

" Dengan berdalih meminta untuk menambahkan formalin, pihak keluarga berhasil mendapatkan celah untuk melihat jasad Yosua, termasuk merekamnya dalam bentuk foto dan video "

JAKARTA, TELISIK.ID - Ferdy Sambo akhirnya dijatuhi vonis hukuman mati dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Sesuatu yang mungkin sebelumnya tidak pernah terbayangkan oleh sang mantan jenderal maupun oleh keluarga Yosua.

Saat itu, seperti diketahui, Ferdy Sambo telah menyusun sebuah skenario yang menyebutkan bahwa Yosua meninggal usai saling tembak dengan Richard Eliezer di Duren Tiga, Jumat (8/7/2022).

Baca Juga: Ferdy Sambo Divonis Mati, Algojo: Saya Hanya Jalankan Perintah Soal Dosa Tergantung Tuhan

Pemicunya, menurut skenario tersebut, adalah upaya pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawati, istri Sambo.

Melalui berbagai upaya yang kemudian dikenal sebagai obstruction of justice, Brigadir J bak seolah menjadi seorang penjahat.

Jasadnya pun kemudian dimasukkan ke dalam peti tanpa memperbolehkan pihak keluarga untuk membukanya.

Namun, semua berubah kala Roslin Simanjuntak, tante Brigadir J, memilih untuk bertindak mengikuti hati nuraninya pada Minggu (10/7/2022).

Dilansir dari KompasTV, dengan berdalih meminta untuk menambahkan formalin, pihak keluarga berhasil mendapatkan celah untuk melihat jasad Yosua, termasuk merekamnya dalam bentuk foto dan video.

Sebuah tindakan yang bisa dibilang sangat berani apalagi kala itu anggota kepolisian yang bertugas di rumah duka menjaga ketat peti Yosua.

Roslin mengaku melihat kejanggalan saat melihat jasad Brigadir J yang awalnya kaku tiba-tiba melemas. Tak lama usai dirinya melihat luka di bagian jari Yosua.

Sebuah kejanggalan yang menurut Roslin, juga terasa sebagai sebuah keajaiban melihat fakta bahwa Yosua sudah meninggal dua hari sebelumnya.

"Saya bilang rohnya masih hidup, tubuhnya sudah mati tapi ingin berbicara kepada saya," tangis Roslin seperti dilansir dari tribunmanado.co.id.

"Dia mau mempertunjukkan, 'Inang, Uda, tubuhku tolong buka, lihat yang lain', kayak gitu, saya berpikir ke situ," tutur Roslin.

Melansir Intisari.grid.id, setelah melawan skenario Sambo dengan skenario lain (menambah formalin), barulah luka-luka di tubuh Brigadir J berhasil terlihat dan didokumentasikan.

Meski demikian, Roslin mengaku dirinya juga sempat ragu untuk bertindak lebih jauh. Sebab, dirinya mengaku terus mendapatkan intimidasi dari pihak kepolisian yang bertugas. Intimidasi yang juga diakui oleh Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J, yang sampai meminta Roslin untuk diam saja.

"Dek, sudahlah dek, nggak usahlah diungkit lagi. Kita harus memikirkan masa depan Reza, karena dia masih bertugas di kepolisian," tutur Rohani menirukan ucapan Samuel.

"Lagian yang kita lawan ini juga jenderal."

Beruntung, Roslin tidak mengikuti permintaan Samuel dan memilih bertindak sesuai hati nuraninya. Reza yang dimaksud di atas adalah Bripda Reza Hutabarat, yang tidak lain merupakan adik dari Yosua yang sama-sama menjadi anggota Polri.

Perilaku Reza pada awal mula kabar tentang meninggalnya Brigadir J sampai ke keluarga juga turut menjadi perhatian Roslin.

Maklum, menurut Roslin, Reza beberapa kali tidak mengangkat telepon darinya. Sesuatu yang tidak seperti biasanya.

"Puncak-puncak kejanggalan itu setelah kami menelepon Reza, dia tidak mau mengangkat. Selama ini kan, saya dekat dengan Reza, setiap telepon pasti diangkat," ungkap Roslin.