Perbedaan Salat Tahajud dan Tarawih di Bulan Ramadan

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Jumat, 24 Maret 2023
0 dilihat
Perbedaan Salat Tahajud dan Tarawih di Bulan Ramadan
Perbedaan paling mencolok antara salat tarawih dan tahajud adalah terletak pada waktu pelaksanaannya yakni salat tahajud dilaksanakan setelah bangun tidur sementara salat tarawih bisa dilaksanakan sebelum tidur. Foto: Repro Berkabarnews.com

" Tarawih dan tahajud sama-sama dikerjakan malam hari (qiyamullail), khususnya setelah salat Isya hingga masuk waktu Subuh "

KENDARI, TELISIK.ID - Bulan Ramadan bulan mulia, dimana amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Karena itu, umat Islam harus memanfaatkan bulan Ramadan dengan memperbanyak ibadah.

Salah satu ibadah yang banyak dijalankan selain puasa yaitu salat tarawih. Salat tarawih merupakan ibadah salat yang dikerjakan di malam hari sepanjang bulan Ramadan. Selain tarawih, salat malam lainnya yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di malam hari adalah tahajud.

Keduanya sama-sama dikerjakan malam hari (qiyamullail), khususnya setelah salat Isya hingga masuk waktu Subuh. Lalu apa perbedaan keduanya?

Dilansir dari Disway.id dan Islampos.com, berikut perbedaan salat tarawih dan tahajud:

1. Waktu pelaksanaan

Perbedaan pertama terletak pada waktu pelaksanaannya yakni salat tahajud dilaksanakan setelah bangun tidur sementara salat tarawih bisa dilaksanakan sebelum tidur. 

Baca Juga: Jangan Tinggalkan Salat Tarawih Selama Ramadan, Ini Keutamaannya

Perbedaan yang lainnya yakni salat tahajud bisa dikerjakan kapan saja sementara salat tarawih hanya bisa dilaksanakan pada bulan Ramadan.

2. Masa pensyariatan

Tarawih belum disyariatkan ketika Rasulullah SAW masih di Mekkah, maka selama di masa Mekkah tidak dikenal salat tarawih. Salat tarawih baru dikenal ketika setelah hijrah Rasulullah SAW. Nabi melaksanakannya di Madinah.

Baca Juga: 6 Keajaiban Salat Tahajud, Dimuliakan Oleh Allah di Dunia dan di Akhirat

Sedangkan salat tahajud, sudah disyariatkan sejak awal mula masa kenabian. Ada yang mengatakan bahwa wahyu kedua yang turun sudah memerintahkan bangun malam dalam arti salat tahajud. Intinya, salat tahajud sudah dikenal dan disyariatkan sejak masa Rasulullah SAW berada di Mekkah.

3. Jumlah pelaksanaan

Dalam hadis-hadis yang shahih, ternyata salat tarawih di masa Nabi SAW dilakukan hanya tiga kali saja. Salat itu dilakukan secara berjamaah dan dilakukan di dalam masjid nabawi.

Semakin hari semakin ramai para shahabat yang mengikutinya, hingga kemudian beliau SAW menghentikannya. Sehingga para sahabat pun otomatis juga meninggalkannya. Alasannya karena beliau khawatir bila tarawih dianggap diwajibkan dan akan memberatkan. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga