Tinggal di Rumah Tak Layak Huni, Kakek di Konawe Ini Curhat Ingin Dibantu Pemerintah
Muhamad Surya Putra, telisik indonesia
Sabtu, 27 Februari 2021
0 dilihat
Kondisi rumah Kakek Tanggo tampak samping. Foto: Ist.
" Kalau hujan basah, karena atap dan dinding sudah banyak bocor, mau saya perbaiki tidak ada biaya. Saya mencoba membuat atap seadanya untuk menutupi yang bocor," ungkap Kakek Tanggo. "
KONAWE, TELISIK.ID - Tanggo (64), seorang kakek miskin warga Desa Ulu Lamokuni, Kecamatan Anggotoa, Kabupaten Konawe, menghabiskan masa tuanya seorang diri di rumah tak layak huni
Bersama sang Istri Jeni, Kakek Tanggo mengaku menempati rumahnya sudah puluhan tahun. Lantaran himpitan ekonomi, sehingga ia tak mampu memperbaiki rumahnya.
Kakek yang kesehariannya tak memiliki pekerjaan tetap ini, hanya mengolah sawahnya seluas 20 are. Itupun hasilnya dibagi dengan ongkos mesin alat pertanian.
Kakek ini hanya pasrah, ia berharap program bantuan pemerintah yang sejak lama dinanti namun tak kunjung tiba. Sebenarnya, ia tak berpangku tangan, ia menafkahi istrinya dan tetap bekerja mengolah sawah seluas 20 are yang hasilnya hanya untuk makan sehari-hari.
Rumah berukuran 3x5 meter itu terbuat dari dinding papan yang sudah lapuk, dan atap yang sebagian sudah bocor. Kondisi sebagian atap dan dinding telah lama rusak dan terbuka.
Hanya bagian tempat tidur yang aman jika hujan turun. Ia mengaku, saat banjir melanda tahun 2019 lalu, dirinya terpaksa mengungsi di gubuk yang ada di areal sawahnya.
"Kalau hujan basah, karena atap dan dinding sudah banyak bocor, mau saya perbaiki tidak ada biaya. Saya mencoba membuat atap seadanya untuk menutupi yang bocor," ungkap Kakek Tanggo.
Sementara itu, Kepala Desa Ulu Lamokuni, Kecamatan Anggotoa, Sumardin Baharudin mengaku prihatin dengan kondisi Kakek Tanggo.
Menurut Sumardin, sejak tahun 2018 pihak pemerintah desa telah mengajukan permohonan bantuan rumah kepada Pemerintah setempat. Namun hingga kini, Kakek Tanggo tak kunjung mendapatkan bantuan rumah yang layak.
Kakek Tanggo, sambung Sumardin, tinggal bersama istrinya yang terpaksa menerima bantuan dari warga setempat dan dermawan yang mengetahui keberadaannya.
"Dari dulu memang tidak ada perhatian dari pemerintah. Harapan saya ada pihak yang mau membantu membangun rumah Kakek Tanggo, karena dari desa pernah diusulkan tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan,” pungkasnya. (B)