Punya Banyak Cabang dan Bangkrut, Pasutri Ini Mulai Usaha Baru di Kota Kendari
Erni Yanti, telisik indonesia
Senin, 31 Juli 2023
0 dilihat
Kisah suami istri yang pernah memiliki banyak cabang usaha dan beberapa karyawan namun bangkrut, kini harus memulai dari nol. Foto: Erni Yanti/Telisik
" Suami istri ini bangkrut setelah memiliki beberapa cabang usaha warung bakso di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Kini, pasangan ini memilih kembali berjuang dari nol "
KENDARI, TELISIK.ID - Suami istri ini bangkrut setelah memiliki beberapa cabang usaha warung bakso di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Kini, pasangan ini memilih kembali berjuang dari nol.
Usaha yang pernah dirintis dari nol tersebut sebelumnya telah membuahkan hasil, hingga mampu mendirikan beberapa cabang. Namun karena beberapa masalah, usahanya terpaksa harus gulung tikar.
Terlihat seorang ibu yang duduk menunggu pembeli sambil merenung dan seorang laki-laki bolak balik mengatur peralatan dagangan. Pembeli masih sangat sepi, dagangannya pun sudah dingin.
Sukianto (52) bersama istrinya Dini (52) setelah mengalami kebangkrutan hingga harus gulung tikar, memilih pindah ke Kota Kendari untuk melanjutkan kehidupan dan memulai usaha baru.
"Sebelumnya sudah punya usaha dan sampai mendirikan beberapa cabang, punya banyak karyawan juga, tapi cobaan datang dari beberapa sudut sampai tutup," kata Dini memulai ceritanya.
Baca Juga: Tak Harap Penghasilan Suami, Wanita Tuna Rungu Wicara Berjualan Keliling
Jika mengingat kejadian dahulu membuat mereka bersedih dan putus semangat, namun lagi-lagi dikuatkan dengan keadaan, harus memberi nafkah pada anak-anak mereka.
Kata Dini, sebelumnya usaha mereka berjalan normal. Dini memberikan kepercayaan pada karyawan, namun ternyata itulah yang menyebabkan usahanya tutup.
"Ya begitulah kalau saya ingat-ingat dahulu, sedih, jengkel juga. Tapi namanya kehidupan harus ikhlas. Berjuang jangan putus asa, dan satu lagi, jangan gampang percaya pada orang lain," ucapnya.
Rasa trauma yang menyelimuti kehidupan mereka begitu dalam, rasa terpukul membuatnya selalu merenung, harus dengan usaha apalagi untuk bertahan dan memenuhi tuntutan kehidupan.
Setelah mengalami kebangkrutan di Kota Baubau, mereka memilih pindah di Kendari untuk membuka usaha baru. Harus membayar kontrakan dan cicilan motor.
Saat memikirkan ide jualan, Dini bertekad harus membawa warna baru di Kota Kendari. Karena otak-otak dan keripik pangsit masih jarang dijajakan di Kendari, jajanan inilah yang mereka rintis kembali.
Kata Sukianto, tidak ada lagi pekerjaan lain untuk menggantungkan hidup. Namun meskipun pernah mengalami kebangkrutan, dia tetap optimis akan meraih sukses kedua kalinya.
"Ini peralatan kita bawa dari Baubau semua, tidak beli lagi. Sebenarnya bingung mau usaha apa tapi bagaimana anak-anak masih sekolah butuh biaya, terpaksa kita buka usaha lagi, jangan menyerah," tutur Dini.
Baca Juga: Senyum Cak Dol Penjual Cendol di Tengah Rintangan Hidup
Usaha yang baru dibuka di Kendari ini masih sangat sepi, belum banyak peminat. Terkadang dalam sehari hanya laku 5 porsi.
Awalnya mereka jualan di bundaran kantor gubernur Jalan Orinunggu Nomor 1 Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu. Namun karena sepi, mereka pindah ke Jalan P Antarasari Anduonohu.
"Sebelumnya kita di bundaran kantor gubernur, tapi tidak ada tempat singgah peralatan, kemarin belum banyak lakunya juga, jadi kita pindah sekaligus sewa di sini," tuturnya.
Saat ini sudah berjalan dua bulan mereka bertahan dengan usaha baru. Terkadang dagangan tidak habis terjual, harus dibawa pulang dan dimakan sendiri.
Walaupun saat ini modal tidak kembali, namun bagi mereka, sebuah konsisten dalam menjalankan usaha memerlukan kesabaran untuk hasil lebih baik. (B)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS