15 Jam Hilang, Nelayan di Kolut Ditemukan Selamat
Reporter Kolaka Utara
Kamis, 21 November 2019 / 1:01 pm
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID
Setelah 15 jam hilang terbawa arus, Daeng Mattalle (45) seorang nelayan Dusun III, Desa Kalu-kaluku, Kecamatan Kodeoha, Kolaka Utara (Kolut) akhirnya ditemukan dalam kondisi lemas di sekitar perairan Palopo (Teluk Bone).
Saat ditemui dikediamannya, Rabu (21/11/2019) malam, Daeng Matalle mengungkapkan bahwa dirinya berangkat melaut sejak hari Selasa (19/11/2019), tepatnya pukul 17.00 Wita dan tiba di lokasi pemancingan sekira pukul 18.30 Wita.
"Setelah 9 jam memancing cumi, tepat pukul 03.00 Wita (subuh), saya siap-siap pulang, ketika mesin ingin saya nyalakan itu sudah tidak bisa nyala karena putaran selingernya dol atau tidak berfungsi," katanya.
Mengetahui kondisi mesinnya rusak, Daeng Mattalle, berusaha menghubungi keluarga yang berada di rumah dan menceritakan kondisinya hanya saja ketika perahunya sudah jauh terbawa arus hanpone yang dipergunakan tidak lagi menemukan jaringan.
"Saya hanya bisa pasrah dan berusaha tenang sambil berharap pertolongan segera tiba, semua bekal juga sudah habis yang saya lakukan hanya tidur untuk menghemat tenaga dan sesekali mengecek jaringan," jelas dia.
Sementara itu, Riswandi (30) anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) bersama dua orang warga yang melakukan pencarian mengungkapkan, jika kondisi korban sangat lemas dan tidak berdaya saat pertama kali ditemukan.
"Sebenarnya kami sudah putus asa mencari korban dan berniat untuk pulang, karena kondisi juga sudah sore dan berniat melakukan pencarian hari Kamis, namun di tengah perjalanan pulang kami melihat sebuah perahu yang ternya itu adalah perahu korban. Pertama kali kami temukan kondisi korban sangat lemas dan tidak berdaya, korban sempat menangis," ungkap Riswandi.
Korban lanjutnya ditemukan di sekitar perairan Palopo (Luwu) Teluk Bone sekira pukul 16.00 Wita. Setelah 15 jam hilang terbawa arus.
Ditempat terpisah Kepala Desa Kalu-kaluku, Rony Bambang, SP., MM menguraikan, bahwa kejadian ini merupakan yang ke lima kalinya, dia mengimbau agar sebelum melaut terlebih dulu melihat kondisi cuaca dan kondisi perahu.
"Mayoritas warga Dusun III pelaut dan kita tidak bisa melarang mereka karena ini kebutuhan hidup hanya saja kami selalu berpesan agar sebelum melaut terlebih dulu melihat kondisi, baik cuaca maupun perahu, selain itu saya juga menghimbau agar warga yang hendak melaut membawa alat komunikasi sehingga kalau ada sesuatu itu bisa berkomunikasi langsung ke pemerintah setempat atau keluarga," ucap Rony.
Setelah dapat info katanya, bersama Kapolsek Kodeoha dan Babinsa, mereka langsung bergerak cepat dan menghubungi BNPB Kolut, hanya saja pada itu kondisi speed boat BNPB dan Perikanan rusak sehingga pencarian menggunakan perahu nelayan.
"Kami selalu melakukan komunikasi dengan warga yang melakukan pencarian, bahkan ketika pencarian sudah memasuki pukul 14.00 Wita dan hasilnya masih nihil, Kapolsek Kodeoha langsung menghubungi saya meminta nomor HP korban untuk dilakukan pelacakan melalui IT. Kedepannya karna ini sudah kejadian yang ke lima kalinya saya berharap agar para nelayan tidak terlalu jauh melaut dan ketika cuaca sudah buruk agar sesegera mungkin meninggalkan lokasi pemancingan," pintanya.
Reporter: Muh. Risal
Editor: Sumarlin