250 Tewas dalam Seminggu, Filipina Terhantam Dua Badai Mematikan Berturut-turut
Reporter
Selasa, 11 November 2025 / 10:39 pm
Tim penyelamat menggunakan perahu untuk mengevakuasi warga dari area yang terendam banjir di Kota Navotas, Filipina, pada 10 November 2025. Foto: Xinhua/Rouelle Umali
MANILA, TELISIK.ID - Dua badai dahsyat yang melanda Filipina dalam sepekan terakhir telah menewaskan sedikitnya 250 orang, memaksa jutaan warga mengungsi, dan menghancurkan rumah, lahan pertanian, serta infrastruktur vital di beberapa provinsi.
Filipina tengah kembali menghadapi bencana besar setelah Topan Kalmaegi menghantam wilayah itu pada 4 November lalu, memicu banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan 232 orang, sementara 112 lainnya dilaporkan hilang.
Sebagian besar korban tercatat di Provinsi Cebu, wilayah yang baru saja pulih dari gempa bumi bermagnitudo 6,9 pada 30 September.
Baca Juga: Kursi Administrator NASA Kembali Diperebutkan, Trump Pilih Orang Dekat Elon Musk
Melansir Xinhua, Selasa (11/11/2025), Dewan Penanggulangan dan Mitigasi Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) Filipina menyatakan bahwa bencana ini menambah tekanan bagi masyarakat yang masih dalam masa pemulihan akibat gempa sebelumnya. Rumah-rumah rusak, jalan dan jembatan terputus, serta lahan pertanian hancur akibat banjir dan longsor yang dibawa Kalmaegi.
Hanya berselang beberapa hari, Topan Super Fung-wong melanda Pulau Luzon pada Minggu (9/11/2025), menewaskan sedikitnya 18 orang dan memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka. Fung-wong tercatat sebagai siklon tropis ke-21 yang melanda Filipina tahun ini, melampaui rata-rata tahunan sekitar 20 badai.
Baca Juga: Bumi Makin Panas, 2025 Disebut Masuk Tiga Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah
Pejabat setempat menegaskan bahwa kombinasi dua badai ini telah menciptakan kondisi darurat yang membutuhkan respons cepat. Jutaan warga kini tinggal di tempat pengungsian sementara, dengan akses terbatas ke air bersih, listrik, dan layanan kesehatan.
Badan-badan kemanusiaan internasional dan lokal telah meningkatkan bantuan, termasuk distribusi makanan, obat-obatan, dan perlengkapan darurat.
NDRRMC menyatakan bahwa koordinasi antara pemerintah provinsi dan pusat terus ditingkatkan untuk mempercepat evakuasi dan pemulihan wilayah terdampak. (Xinhua)
Penulis: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS