60 Ton Jagung Dipanen, Harga Jual Rp 5 Ribu per Kg
Reporter Muna
Rabu, 29 September 2021 / 9:37 pm
MUNA, TELISIK.ID - Potensi jagung kuning (hybrida) dan jagung lokal di Kabupaten Muna sangat melimpah, sehingga diyakini dapat meningkatkan pendapatan para petani.
Wakil Bupati (Wabup) Muna, Bachrun Labuta bersama Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP), La Ode Anwar Agigi memanen jagung kuning dan jagung lokal di Desa Komba-Komba, Kecamatan Kabangka milik kelompok tani Tanas Baru, Rabu (29/9/2021).
Ada 10 hektar lahan jagung yang dipanen. Satu hektar lahan masing-masing menghasilkan enam ton jagung, sehingga totalnya semua sebanyak 60 ton.
Pelaksanaan panen tersebut merupakan rangkaian dari panen raya jagung nusantara yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo secara virtual.
Wabup Muna, Bachrun Labuta menerangkan, potensi lahan petanaman jagung di Bumi Sowite seluas 72.649 hektar. Adapun yang termanfaatkan untuk jagung kuning dan lokal seluas 10.683 hektar.
"Yang kita panen saat ini untuk musim tanam Januari-Agustus dengan total 60 ton pada lahan seluas 10 hektar," kata Bachrun Labuta.
Menurut Bachrun, Pemkab sangat mendukung pengembangan tanaman jagung. Sebagai buktinya, tahun ini melalui dana pinjaman sebesar Rp 14,1 miliar, Pemkab akan membangun sarana prasarana pasca panen dan pengolahan hasil panen jagung secara terintegrasi dengan fokus produk jagung rendah alfatoksin dan pengolah limbah jagung.
"Dengan adanya pabrik nantinya, kami harap Muna akan menjadi pusat perdagangan jagung kualitas ekspor dan subtitusi impor yang dapat meningkatkan perekonomian petani," ujarnya.
Baca Juga: Kajian Antar Daerah, Pemkab Butur Kunker ke Buteng
Baca Juga: Soal Polemik Perombakan Pejabat, Ini Komentar Bupati Buton Utara
Sementara itu, secara tehnis Kadis TPHP Muna, La Ode Anwar Agigi mengatakan, 10 ton jagung yang dipanen tersebut sudah siap dibeli oleh salah satu pengusaha lokal. Harga jualnya Rp 5.000 per Kg dengan kadar air 15 persen.
"Sudah disepakati (pembeliannya), tinggal menunggu jagung selesai diolah," timpalnya.
Mantan Sekretaris Dinaa PUPR itu mengaku, dalam dua bulan terakhir akibat curah hujan yang tinggi membuat beberapa lokasi mengalami gagal panen.
Namun, itu tidak jadi masalah. Penanaman akan dilakukan kembali dengan memanfaatkan benih bantuan yang tersedia.
"Stok benih kita masih banyak. Kita akan kembali salurkan ke kelompok tani untuk ditanam," terangnya. (B)
Reporter: Sunaryo
Editor: Fitrah Nugraha