7 Rekor Atlet Tanah Air di Olimpiade Paris 2024
Reporter
Selasa, 13 Agustus 2024 / 11:39 am
PARIS, TELISIK.ID - Atlet-atlet Indonesia mencatat sejarah baru di ajang Olimpiade Paris 2024. Prestasi mereka tidak hanya mengharumkan nama bangsa, tetapi juga menciptakan rekor-rekor yang patut dibanggakan.
Berbagai cabang olahraga yang diikuti, Indonesia berhasil membawa pulang dua medali emas dan satu medali perunggu, sebuah pencapaian yang menggambarkan semangat juang para atlet Merah Putih.
Dalam momen bersejarah ini, Indonesia berhasil menorehkan beberapa rekor yang akan dikenang dalam perjalanan panjang keikutsertaan di ajang olahraga terbesar dunia ini.
Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 terdiri dari 29 atlet yang berpartisipasi dalam 12 cabang olahraga. Bulutangkis menjadi cabang olahraga dengan jumlah atlet terbanyak, yakni sembilan orang.
Hingga akhir penyelenggaraan, Indonesia sukses meraih dua medali emas dari cabang olahraga panjat tebing dan angkat besi, serta satu medali perunggu dari bulutangkis. Medali pertama untuk Indonesia diraih oleh Gregoria Mariska Tunjung di nomor tunggal putri bulutangkis, seperti dikutip dari bola.net.
Prestasi tersebut menjadi pembuka jalan bagi kesuksesan Veddriq Leonardo di cabang olahraga panjat tebing dan Rizki Juniansyah di angkat besi yang masing-masing meraih medali emas.
Selain torehan medali, ada sejumlah rekor yang ditorehkan oleh atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Dikutip dari cnnindonesia.com, Selasa (13/8/2024) berikut adalah tujuh rekor yang berhasil dicapai oleh para atlet Tanah Air di ajang Olimpiade Paris:
1. Pertama Kali Emas Lahir dari Dua Cabor Berbeda
Untuk pertama kalinya dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di Olimpiade, ada dua medali emas yang diraih oleh dua cabang olahraga berbeda. Panjat tebing dan angkat besi menjadi dua cabang olahraga yang mencatat sejarah tersebut.
Baca Juga: Klasemen Akhir Olimpiade Paris 2024, Indonesia Posisi ke-49 Nomor Dua di ASEAN
Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah berhasil menggoreskan tinta emas dalam perjalanan Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya, tradisi medali emas di Olimpiade selalu dipersembahkan oleh bulutangkis.
Namun, pada Olimpiade 2024 ini, bulutangkis tidak berhasil meraih medali emas, memberikan ruang bagi cabang olahraga lain untuk bersinar.
2. Penantian 2 Emas Selama 32 Tahun
Olimpiade 1992 di Barcelona adalah momen perdana bagi Indonesia untuk meraih medali emas melalui Susy Susanti dan Alan Budikusuma di cabang bulutangkis. Namun, setelah itu, Indonesia hanya mampu membawa pulang satu medali emas dalam setiap Olimpiade yang diikuti.
Penantian panjang selama 32 tahun untuk kembali meraih dua medali emas akhirnya terbayar di Olimpiade Paris 2024. Meskipun pertama kali Indonesia meraih medali emas adalah di Olimpiade 1972 melalui cabang bulutangkis, namun saat itu, bulutangkis masih berstatus sebagai cabang olahraga ekshibisi dan tidak masuk dalam perhitungan medali resmi.
3. Emas dalam Debut Speed Panjat Tebing Olimpiade
Cabang olahraga panjat tebing pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020, namun saat itu nomor yang dipertandingkan adalah kombinasi. Pada Olimpiade Paris 2024, nomor lomba dipisah menjadi boulder, lead, dan speed, memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mengirimkan wakilnya di nomor speed.
Hasilnya adalah medali emas untuk nomor speed putra yang diraih oleh Veddriq Leonardo. Dengan catatan waktu 4,75 detik, Veddriq berhasil mengalahkan atlet China, Wu Peng, di babak final dan mencatat sejarah sebagai peraih medali emas pertama di nomor speed panjat tebing Olimpiade.
4. Emas Pertama Angkat Besi
Angkat besi adalah salah satu cabang olahraga yang pertama kali diikuti Indonesia di Olimpiade. Momen itu terjadi pada Olimpiade 1952 di Helsinki. Sejak saat itu, angkat besi menjadi langganan peserta Olimpiade bagi Indonesia dan menjadi lumbung medali selain bulutangkis.
Namun, butuh penantian panjang hingga akhirnya cabang olahraga ini meraih emas untuk pertama kalinya di Olimpiade. Rizki Juniansyah menjadi atlet yang menorehkan sejarah tersebut di nomor 73 kilogram putra, mengakhiri penantian selama 67 tahun untuk meraih emas di cabang angkat besi.
5. Rekor Peraih Emas Termuda Indonesia
Selain mencetak sejarah sebagai atlet angkat besi pertama yang meraih emas di Olimpiade, Rizki Juniansyah juga mencatatkan diri sebagai atlet termuda Indonesia yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade. Atlet kelahiran 17 Juni 2003 ini meraih emas di usia 21 tahun 1 bulan, memecahkan rekor yang telah bertahan selama 32 tahun.
Baca Juga: Sosok Dua Putra Terbaik Indonesia Kibarkan Merah Putih dan Sabet Medali Emas di Olimpiade Paris 2024
Sebelumnya, Susy Susanti menjadi atlet termuda peraih medali emas Olimpiade dengan usia 21 tahun 5 bulan ketika ia menjadi juara di nomor tunggal putri pada Olimpiade 1992.
6. Gregoria Akhiri Penantian 16 Tahun
Gregoria Mariska Tunjung berhasil mengakhiri penantian panjang selama 16 tahun bagi tunggal putri Indonesia untuk meraih medali di Olimpiade. Gregoria menjadi tunggal putri pertama sejak Maria Kristin Yulianti di Olimpiade Beijing 2008 yang mampu meraih medali.
Dengan meraih medali perunggu di Paris 2024, Gregoria menambah panjang daftar tunggal putri Indonesia yang berhasil meraih medali di Olimpiade. Ia mengikuti jejak Susy Susanti, Mia Audina, dan Maria Kristin Yulianti yang juga pernah meraih medali di ajang bergengsi ini.
7. Rizki Juniansyah Cetak Rekor Olimpiade
Rizki Juniansyah tidak hanya meraih emas yang bersejarah, tetapi juga sukses mencetak rekor Olimpiade di angkatan clean and jerk nomor 73 kilogram putra. Rekor ini tercipta ketika Rizki berhasil mengangkat beban seberat 199 kilogram pada angkatan kedua.
Prestasi ini menjadikan Rizki bukan hanya sebagai atlet peraih emas, tetapi juga sebagai pencetak rekor yang akan dikenang dalam sejarah Olimpiade. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS