9 Fakta Menarik Liechtenstein, Negara Terkecil dan Tajir tapi Tak punya Bandara

Nur Khumairah Sholeha Hasan

reporter

Minggu, 21 Agustus 2022  /  11:48 am

Liechtenstein merupakan salah satu negara terkecil di Eropa, uniknya negara ini sangat tajir tapi tak memiliki bandara. Foto: Repro triptotrip.co

VADUZ TELISIK.ID - Liechtenstein merupakan salah satu negara di tengah kawasan Eropa. Wilayahnya tergolong sangat kecil, hanya seluas 160 kilometer persegi atau delapan kali lebih kecil dari Los Angeles.

Jumlah penduduknya adalah 37.000 jiwa. Negara ini tepatnya berlokasi di tepi timur Sungai Rhein di antara Austria dan Swiss.

Berikut ini beberapa fakta menarik mengenai Liechtenstein, dilansir dari kumparan.com dan beautynesia.id, antara lain:

1. Negara dengan status Double Landlocked

Liechtenstein merupakan salah satu dari dua negara di dunia selain Uzbekistan yang menyandang status sebagai negara double landlocked. Hal tersebut dikarenakan posisi geografis negara tersebut yang terletak di antara Swiss dan Austria, dua negara yang merupakan negara landlocked atau negara yang tidak berbatasan langsung dengan laut lepas.

Walaupun kecil, Liechtenstein merupakan negara dengan tingkat industrialisasi paling tinggi di dunia. Namun, dengan ukuran pasar domestik yang sangat kecil, perekonomian Liechtenstein sangat tergantung pada kegiatan ekspor yang dilakukan oleh industri-industri yang ada di negara tersebut.

Dengan statusnya yang tidak memiliki pelabuhan laut dan sebagai negara double landlocked, kegiatan ekspor bisa menjadi sebuah tantangan.

Sebagai solusi atas tantangan tersebut, Liechtenstein memutuskan untuk aktif menjadi anggota European Free Trade Association (EFTA) dan European Economic Area (sebuah organisasi yang menjadi penghubung antara EFTA dan Uni Eropa). EFTA sendiri terdiri atas empat negara yang bukan merupakan anggota Uni Eropa, yaitu Swiss, Norwegia, Islandia dan Liechtenstein.

2. Negara teraman

Setiap negara umumnya memiliki pasukan militer untuk menjaga keselamatan bangsa dan wilayahnya. Namun, tidak dengan negara terkecil di Eropa ini. 

Di negara ini hanya ada 90 anggota polisi yang bertugas. Jika memang dibutuhkan, akan dibantu oleh tentara Swiss yang bertugas di hutan dekat perbatasan.

Meski demikian, kamu tak perlu khawatir jika suatu hari nanti ingin berkunjung, karena negara Liechtenstein menjadi salah satu negara teraman dari kejahatan.

3. Dibeli tapi lama tak ditempati

Liechtenstein yang pada mulanya merupakan daerah pedesaan miskin di lembah Alpen yang terdiri atas wilayah Schellenberg dan Vaduz yang kemudian dibeli oleh Pangeran Johann Adam dari Dinasti Liechtenstein pada tahun 1699 dan 1712.

Baca Juga: Ambisi Korea Selatan: Jadi Negara Pemasok Senjata Utama Dunia

Dinasti Liechtenstein atau Das Fürstenhaus von Liechtenstein merupakan salah satu dinasti aristokrat yang terpandang dan dikenal memiliki kekayaan yang melimpah di Kekaisaran Habsburg, Austria. Walaupun terpandang, karena tidak memiliki wilayah kekuasaan dengan status daerah politik, dinasti ini tidak memiliki jatah satu kursi pun di Parlemen Austria.

Alasan pembelian kedua wilayah tersebut adalah agar Dinasti Liechtenstein memiliki status penguasa suatu wilayah sebagai syarat untuk mendapatkan kursi di Parlemen Austria di Wina atau Imperial Diet.

Namun selama lebih dari 200 tahun, tidak satu pun pangeran dari Dinasti Liechtenstein yang mendatangi maupun meninggali wilayah tersebut. Baru pada tahun 1938, Pangeran Franz Josef II mulai berdomisili di wilayah Liechtenstein dan mulai berupaya untuk mengubah wilayah miskin tersebut menjadi sebuah negara maju seperti saat ini.

4. Tajir

Liechtenstein menjadi negara kaya raya karena memiliki PDB per kapita yang tinggi, sekitar USD 180.366 pada (2018) atau sekitar Rp 2.6 miliar untuk kurs saat ini.

Selain itu, ada beberapa industri yang sukses juga di wilayahnya. Ada sektor perbankan yang sukses, industri produk gigi palsu yang paling populer, industri elektronik, manufaktur logam, farmasi dan lainnya.

Kurang lebih ada sekitar 30 perusahaan industri besar, yang mempekerjakan sekitar 8.000 orang di Liechtenstein. Untuk gaji, mengutip Paylab.com, gaji pekerja di Liechtenstein paling tinggi bisa mencapai 9.587 CHF atau sekitar Rp 148 juta per bulannya.

5. Tak punya bandara

Sejumlah negara biasanya memiliki bandar udara untuk hilir-mudik.  Tapi tidak dengan negara terkecil di Eropa ini. Negara yang terkurung daratan ini hanya memiliki bandara terdekat, Zurich di Swiss. Selain itu, ada juga pelabuhan yang menjadi tempat hilir mudik.

6. Negara penghasil gigi palsu

Ada sebuah perusahaan di kota metropolis Schaan bernama Ivoclar Vivadent. Ini adalah perusahaan yang memproduksi gigi palsu dalam jumlah banyak. Perusahaan tersebut menyumbang lebih dari 20?ri penjualan gigi palsu dunia.

Menurut laporan terbaru, perusahaan memproduksi hingga 60 juta set setiap tahun. Mereka memiliki hubungan yang kuat dengan dokter gigi dari Bollywood.

7. Pernah disewakan

Dilansir dari okezone.com, sekira 2011, Anda bisa menyewa seluruh negeri seharga tujuh puluh ribu dolar semalam atau sekitar Rp 1 miliar. Skema ini dibuat oleh firma pemasaran yang berbasis di Liechtenstein dan Airbnb, dan anda bisa mendapatkan akomodasi untuk 150 tamu.

Baca Juga: Raja Ini Rela Lepas Jabatan Demi Nikahi Seorang Janda, Terkenal Playboy

Dengan uang itu, Anda dapat memiliki kunci simbolis ke negara bagian dan rambu-rambu jalan yang disesuaikan, dan mencicipi anggur dengan pangeran di negara itu. Namun, tampaknya tidak ada yang mengambil kesepakatan itu, dan rapper Snoop Dogg ditolak mentah-mentah ketika dia mencobanya pada 2010.

8. Hanya punya satu danau alami

Meskipun Liechtenstein diberkati dengan panorama unik, pegunungan, dan pemandangan indah, hanya ada satu danau alami di sana, yakni Gampriner Seele. Letaknya lima belas menit dari ibu kota Vaduz, dan memiliki luas permukaan sekitar 1,53 hektare.

9. Lebih banyak perusahaan dibanding penduduk

Satu fakta lucu tentang Liechtenstein adalah lebih banyak perusahaan yang terdaftar di negara tersebut daripada total populasi negara. Negara ini adalah surga pajak, dan banyak perusahaan lebih suka terdaftar di Liechtenstein daripada bagian dunia lainnya. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali