Abe, Penjual Kacang Goreng di Kota Raha: Warisi Racikan Bumbu dari Ibu

Erni Yanti

Reporter

Kamis, 28 November 2024  /  7:50 pm

Seorang wanita penjual kacang di Raha Kabupaten Muna. Foto: Erni Yanti/ Telisik

MUNA, TELISIK.ID - Di Raha, sebuah kota kecil yang merupakan ibu kota Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, seorang wanita bernama Abe (46), setiap malam selalu mengelilingi jalan-jalan dengan membawa keranjang berisi kacang goreng.

Di Kota Raha pula dia dikenal hampir oleh setiap orang. Langkahnya selalu ringan, suaranya yang ramah membuat siapa saja yang mendengar tawarannya merasa tertarik.

Abe telah lama menjadi penjual kacang goreng. Setiap malam setelah matahari terbenam, ia keluar dari rumah sederhananya di pinggiran Kota Raha. Di tangan, ia membawa keranjang berisi kacang goreng dan kacang rebus yang masih hangat.

Dengan semangat, ia berjalan kaki melintasi gang-gang sempit, menyapa orang-orang yang ia kenal, bahkan yang tidak mengenalnya sekalipun.

Baca Juga: Irham Kalenggo Unggul atas Anak Bupati Konawe Selatan dan Putra Eks Gubernur Sultra

“Kacang goreng, kacang rebus, masih panas!” begitu serunya dengan suara khasnya kepada orang-orang yang ia temui di jalan.

Meskipun pendapatannya tidak besar, Abe merasa puas. Baginya, senyum pembeli yang menikmati kacang goreng hasil olahannya adalah hadiah terbesar. Ada yang membeli untuk camilan sore, ada pula yang membelinya sebagai teman minum teh.

Kacang goreng Abe memang terkenal karena rasanya yang gurih dan renyah, hasil racikan bumbu rahasia yang telah ia warisi dari ibunya.

Hari demi hari, tahun demi tahun, meskipun tubuhnya semakin lelah, Abe terus berkeliling dengan penuh semangat. Ia percaya bahwa setiap langkah yang ia ambil membawa kebahagiaan kecil bagi banyak orang, dan itu sudah cukup membuat hidupnya berarti.

Baca Juga: Bachrun Minta Pendukung Tidak Mengumbar Euforia Berlebihan

Salah seorang pembeli, Arif, mengungkapkan bahwa ia sering membeli kacang goreng yang dijual Abe. Menurutnya, rasa kacang goreng Abe berbeda dari yang lain.

“Kacang gorengnya khas, mungkin ada bumbu khususnya. Sering itu dia lewat di bypass pinggir laut (Pirla) di Raha,” kata Arif, yang telah menjadi pelanggan setia.

Perjalanan Abe setiap malam bukan hanya tentang berjualan, tetapi tentang menciptakan kebahagiaan bagi orang-orang yang ditemuinya.

Bagi banyak orang di Raha, kacang goreng Abe bukan sekadar camilan, tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan malam mereka. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS