Amalan-Amalan Ringan yang Bernilai Pahala Besar
Reporter
Sabtu, 06 November 2021 / 1:27 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Sebagai seorang Muslim, tentunya kita ingin memperoleh pahala sebanyak-banyaknya dari setiap amalan yang kita lakukan.
Selain ibadah wajib dan sunnah yang pasti memperoleh pahala, ternyata banyak perkara kecil yang jika dikerjakan akan memperoleh pahala besar.
Di antara yang diajarkan Rasulullah salallahu 'alaihi wa sallam pada kita adalah rutin mengamalkan amalan saleh meskipun amalan itu sedikit dan ringan, atau bahkan dipandang remeh oleh sebagian orang. Namun ternyata tanpa kita sangka, amalan tersebut mengandung pahala yang besar. Inilah keistimewaan dalam agama kita, amalan yang sedikit, malah diberi balasan yang besar.
Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa ada dua kalimat yang ringan diamalkan oleh lisan tapi berat dalam timbangan. Dua kalimat tersebut yakni, ''Subhanallah wa bi hamdih'', dan ''Subhanallahil 'azhim'' juga sangat dicintai oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
"Ada dua kalimat yang ringan di lisan tetapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh ar-Rahman, "Subhanallah wa bi hamdih (Mahasuci Allah dan Segala puji hanya bagi-Nya)'', dan ''Subhanallahil 'azhim" (Mahasuci Allah yang Mahaagung)."
Baca Juga: Hati-Hati Riya yang Terselubung, Ini Ciri-Cirinya
Dikutip dari Kitab Riyadhus Shalihin Imam an-Nawawi, derajat hadis in Mutttafaq 'alaihi. Selain dua kalimat tersebut, ada sejumlah amalan ringan namun memiliki pahala besar.
Dilansir dari detik.com, berikut beberapa amalan ringan berpahala besar:
1. Mendengarkan Azan
Mendengarkan azan sangat mudah dilakukan namun memberikan pahala yang besar. Dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mendengar panggilan azan lalu ia berdoa, ''Ya Allah Tuhan panggilan yang sempurna (panggilan Tauhid) dan salat yang didirikan, berilah kepada Muhammad kemuliaan dan keutamaan dan berilah untuknya tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau janjikan kepadanya.'' Akan mendapatkan syafaatku kelak pada hari Kiamat." (HR. Bukhari).
2. Mengamini Imam Waktu Salat
Mengamini imam waktunya salat menjadi amalan ringan berpahala besar yang bisa kita lakukan. Sebagaimana Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila imam beramin maka beraminlah pula, karena barangsiapa yang aminnya sesuai dengan aminnya para malaikat maka telah dihapuskan dosanya yang telah lalu. Ibnu Syihab berkata, ''Rasulullah SAW mengucapkan Aamiin."
Dalam hal menirukan aamiin-nya imam ini Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila imam membaca, Ghairilmagdhuubi'alayhim waladdhallin' (Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat). Maka ucapkanlah, "Aamiin'' karena apabila ucapan aamiinnya sesuai dengan ucapan aamiin para malaikat maka telah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Mengucapkan "Rabbana Lakal Hamdu'' dalam Salat
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila imam membaca ''Sami'allahuliman hamidah'' (Allah mendengar orang yang memujinya) maka ucapkanlah, ''Rabbana lakal hamdu'' (Ya Allah, ya Tuhan kami, hanya untukmu segala pujian) karena barangsiapa yang ucapannya sesuai dengan ucapan para malaikat maka, telah dihapuskan dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Membaca Basmalah Sebelum Beraktivitas
Dalam buku "200 Amal Saleh Berpahala Dahsyat" oleh Abdillah F.Hasan menyebutkan basmalah ''Bismillahirrahmaanirrahiim'' yang berarti menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, mengucapkan bismillah merupakan sesuatu yang dianjurkan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Setiap amalan yang terdapat kepentingan di dalamnya jika tidak dimulai dengan (menyebut) nama Allah maka terputus (keberkahannya)." (HR. Abu Daud dan Nasa'i).
5. Tidur dalam Keadaan Suci
Tidur dalam keadaan suci menjadi amalan ringan berpahala besar yang mudah dilakukan. Dalam Islam, tidur merupakan kenikmatan besar yang diberikan Allah SWT kepada ciptaan-Nya sehingga disunnahkan untuk mensucikan diri sebelum tidur.
Allah SWT berfirman:
Artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan." (QS. Ar-Rum: 23).
Dalam ayat lain dikatakan, tidur bukan sekadar rutinitas biasa tetapi menjadi wujud kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.
Artinya: "Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya." (QS. Al-Qashash: 73).
6. Sujud Syukur
Sujud syukur dilakukan secara spontan saat mendapat kabar gembira atau menyenangkan. Saat mendengar kabar yang menyenangkan, Rasulullah SAW menyungkur bersujud untuk bersyukur kepada Allah SWT.
Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf ra., ia berkata "Rasulullah SAW pernah keluar (bepergian) lalu beliau menuju shadafah (semacam kemah). Beliau masuk, dan menghadap kiblat, kemudian bersujud dengan sujud lama, sehingga aku mengira Allah telah mencabut nyawa beliau. Aku mendekati beliau, lalu duduk. Beliau mengangkat kepalanya dan bertanya, ''Siapa ini?'' Aku menjawab, ''Abdurrahman''. Beliau bertanya lagi, ''Mengapa engkau?'' Aku menjawab, ''Ya Rasulullah engkau bersujud dengan suatu sujud yang aku khawatir Allah telah mencabut nyawa engkau.'' Beliau menjawab, "Sesungguhnya Jibril telah datang kepadaku dan memberi kabar gembira kepadaku. Katanya, sesungguhnya Allah berfirman, "Barangsiapa bershalawat kepadamu, Aku akan memberikan shalawat kepadanya. Dan barangsiapa yang mengucapkan salam kepadamu, Aku pun memberikan salam kepadanya.'' Maka aku bersujud bersyukur kepada Allah." (HR. Ahmad).
7. Istiqamah dalam Beribadah
Amalan ringan berpahala besar yang terakhir ialah istiqamah. Istiqamah adalah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya secara berkesinambungan.
Rasulullah salallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Laksanakan amalan semampu kalian. Sesungguhnya Allah tidak bosan sampai kalian (sendiri) yang bosan. Sesungguhnya, amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang kontinu (berkesinambungan) walaupun sedikit." (HR. Abu Daud).
Dalam riwayat lain dikatakan tentang amalan ringan berpahala besar yakni, "Beramallah dengan benar dan bersungguh-sungguh. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya seorang dari kalian tidak akan masuk surga karena amalannya. Mereka bertanya, "Apakah engkau juga, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak juga aku, kecuali Allah memberiku rahmat-Nya. Ketahuilah, bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang berkesinambungan walaupun itu sedikit." (HR. Muslim).
Dikutip dari republika.co.id, Allah SWT berfirman, “Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Az-Zalzalah: 7-8).
Rasulullah SAW pun mengingatkan kita, saat berbuat dosa, “Janganlah engkau memandang besar atau kecilnya maksiat, tapi pandanglah kepada siapa engkau bermaksiat (kepada Allah).”
Kita pun jangan membanding-bandingkan sebuah amal dengan amal lainnya. Allah SWT tidak melihat dari besar kecilnya sebuah amal, Allah SWT hanya melihat nilai keikhlasan dan keistiqamahan kita dalam mengerjakannya.
Boleh jadi amal yang kita lakukan itu terlihat sepele dalam pandangan manusia, tetapi begitu besar dalam pandangan Allah SWT. Begitu pun sebaliknya, kita melakukan sebuah amal yang besar dalam pandangan kita, tapi teramat kecil dan tidak bernilai dalam pandangan Allah SWT.
Sebagai contoh, memungut puntung rokok di jalan dan memasukkannya ke tong sampah. Amal ini terlihat sepele, akan tetapi bernilai luar biasa bila dilakukan dengan ikhlas dan istiqamah.
Kita pun bisa menjadi mulia karena hal-hal kecil, seperti mengucapkan terima kasih kepada orang lain yang membantu, mendahului orang mengucap salam, meminta maaf, melempar senyum dengan ikhlas, mempermudah urusan orang, atau pun menunjukkan raut muka yang cerah.
Jadi, tidak semua yang menurut kita merupakan pahala besar itu juga dalam pandangan Allah SWT demikian. Yang mengetahuinya hanya Allah SWT. Apapun yang kita lakukan, kebaikan sekecil apapun dan terlihat sepela atau sangat enteng dilihat dimata manusia, akan tetapi, belum tentu di pandangan Allah SWT.
Bisa jadi, hal yang terlihat sangat sepele benilai luar biasa pada pandangan Allah SWT. Kebaikan sekecil apapun atau amal kebaikan sekecil apapun yang dilakukan jangan dinilai enteng atau sepele karena yang mengetahui dan menilainya adalah Allah SWT, bukan manusia. (C)
Reporter: Irawati
Editor: Haerani Hambali