Angka Stunting di Kota Baubau Meningkat, hingga Juni 2024 Capai 9 Persen
Reporter
Kamis, 25 Juli 2024 / 2:22 pm
BAUBAU, TELISIK.ID - Data balita stunting 2024 di Kota Baubau menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada periode Januari, jumlah bayi stunting mencapai 542 dengan persentase 7,9 persen. Pada Februari, jumlahnya meningkat menjadi 583 bayi dengan persentase 8,0 persen.
Pada Maret, jumlah bayi stunting tercatat 416 dengan persentase 8,7 persen. Pada April, jumlah bayi mencapai 573 dengan persentase 8,6 persen. Pada Mei, jumlah bayi mencapai 563 dengan persentase 8,1 persen dan pada Juni jumlah bayi stunting melonjak menjadi 806 dengan persentase 9,0 persen.
Pj Wali Kota Baubau, Muh Rasman Manafi, melakukan evaluasi tindak lanjut hasil intervensi serentak percepatan penurunan stunting tahun 2024 di ruang rapat lantai II kantor Wali Kota Baubau.
Dalam evaluasi tersebut, Pj Wali Kota Baubau menekankan pentingnya pengukuran dan penanganan stunting. Hal ini merupakan prioritas dalam kegiatan pemerintahan, baik pusat maupun daerah, sehingga diperlukan pemahaman yang mendetail mengenai angka dan persentase stunting serta strategi dan biaya yang diperlukan untuk penanganannya.
Pemerintah berfokus untuk menyelesaikan masalah ini dari tingkat pimpinan tertinggi hingga terendah dengan memahami informasi secara mendalam.
Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Galakkan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Bombana
Menurut Muh Rasman Manafi, angka stunting di Kota Baubau mengalami peningkatan pada tahun 2023. Namun, model perhitungan pada tahun 2024 sudah berbeda, sehingga tidak dapat dibandingkan langsung. Fokus penanganannya bukan pada angka stunting, tetapi pada variabel mana yang akan diintervensi. Oleh karena itu, tim harus memahami variabel-variabel yang relevan.
Dari data monitoring hasil intervensi serentak percepatan penurunan stunting 2024, yang dipaparkan berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia 2023, Kota Baubau pada tahun 2021 berada pada angka 27,1 persen, turun menjadi 26,0 persen pada tahun 2022, dan naik drastis menjadi 29,7 persen pada tahun 2023.
Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Sasar Remaja Wakatobi Genjot Penurunan Stunting
Untuk data balita stunting 2024 periode Januari, jumlah bayi stunting mencapai 542 dengan persentase 7,9 persen. Pada Februari, jumlahnya meningkat menjadi 583 bayi dengan persentase 8,0 persen. Pada Maret, jumlah bayi stunting tercatat 416 dengan persentase 8,7 persen. Pada April, jumlah bayi mencapai 573 dengan persentase 8,6 persen. Pada Mei, jumlah bayi mencapai 563 dengan persentase 8,1 persen.
"Pada Juni jumlah bayi stunting melonjak menjadi 806 dengan persentase 9,0 persen," ungkapnya, Kamis (25/7/2024).
Sementara itu, pelaksanaan kegiatan intervensi serentak pencegahan dan penurunan stunting di daerah melibatkan beberapa OPD, yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PPKB, Dinas PUPR, Dinas Perkimtan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas P3A, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perikanan, kecamatan/kelurahan, serta Bagian Tata Pemerintahan Setda. Pada September dan Oktober, akan dilakukan penilaian oleh tim khusus audit. (C)
Penulis: Elfinasari
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS