Antisipasi Rabies, Dinkes Sulawesi Tenggara Distribusi Vaksin ke Daerah
reporter
Kamis, 27 Juli 2023 / 8:53 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Wabah rabies baru-baru ini ramai diperbincangkan karena meningkat kasusnya dan menyebabkan kematian. Hal tersebut membuat semua daerah waspada terhadap penyebaran virus tersebut, tak terkecuali Sulawesi Tenggara.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara, dr Muhammad Ridwan mengatakan, pihaknya sudah mewaspadai bulan-bulan ini sebagai siklus penyebaran rabies.
Ia mengatakan, Dinkes berkolaborasi bersama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara dalam menangani virus rabies.
“Kalau kita menangani orangnya, kalau dinas peternakan menangani hewannya,” katanya, Kamis (27/7/2023).
Baca Juga: Rawan Wabah Rabies di Sejumlah Wilayah Indonesia, Stok Vaksin Sulawesi Tenggara Kosong
Musim kemarau seperti sekarang menurutnya menjadi siklus tingginya penyebaran rabies, hal itu karena banyak hewan-hewan seperti anjing yang kehabisan makanan di musim ini sehingga keluar dari habitatnya mendekati pemukiman warga.
Waspada rabies ia lakukan dengan menyiap sedia stok vaksin rabies di seluruh fasilitas kesehatan di 17 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Tenggara.
Ia mengimbau, jika ada masyarakat yang tergigit hewan penyebar rabies seperti anjing, kucing dan kera untuk segera membasuhnya menggunakan detergen dan air mengalir sembari disikat sebagai penanganan pertama.
Hal tersebut menurut penelitian dapat membunuh virus hingga 90 persen. Setelah itu, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin rabies.
Masa inkubasi virus rabies adalah 14 hari, jika timbul gejala, masyarakat akan segera mendapat penanganan untuk diisolasi di rumah sakit. Pasalnya rumah sakit di Sulawesi Tenggara sudah punya ruang isolasi khusus untuk orang terinfeksi rabies.
Baca Juga: Dinkes Lapor Lagi Satu Anak Meninggal Akibat Rabies di Timor Tengah Selatan
Ridwan mengatakan, hingga kini belum ada laporan kasus rabies di Sulawesi Tenggara, meski begitu pihaknya tetap waspada terhadap virus tersebut. Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan jadi daerah yang paling diwaspadai karena banyaknya populasi anjing.
Dilansir dari Yankes.kemenkes.go.id, setelah masa inkubasi, orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip flu, demam otot melemah, kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan, sakit atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, bingung atau terancam tanpa ada penyebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia atau gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan atau minum serta produksi air liur berlebih.
Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah. Meski bisa berakibat fatal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies. (B-Adv)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS