Apa itu Hilal? Berikut Pengertian, Fungsi dan Jadwal Pemantauan Hilal

Fitrah Nugraha

Reporter

Minggu, 11 April 2021  /  9:42 pm

Ilustrasi pemantauan hilal. Foto: Repro kompas.com

KENDARI, TELISIK.ID - Menjelang bulan Ramadan, istilah Hilal menjadi salah satu topik yang sering dibahas.

Biasanya, pembahasan ini seputar apakah hilal sudah terlihat atau belum. Salah satu hal yang dilakukan untuk melihat munculnya hilal adalah, melalui peneropongan yang juga kerap ditayangkan di beberapa stasiun televisi.

Namun tahukah Anda apa itu Hilal? Dilansir dari Telisik.id, berikut penjelasan Hilal dan bagaimana bisa kemunculannya menandakan datangnya bulan Ramadhan:

Arti Hilal

Dalam Bahasa Arab Hilal terbentuk dari 3 huruf asal, yaitu ha-lam-lam, sama dengan nasal terbentuknya fi’il (kata kerja) dan tashrif-nya. Hilal diartikan sebagai bulan sabit atau bulan muda yang terlihat pada awal bulan dalam sistem kalender islam.

Hal ini juga ditegaskan dalam surat Al Baqarah 189 yang memiliki arti, “Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”

Melalui surat tersebut dapat diketahui fenomena “Hilal” digunakan sebagai penentu waktu datangnya bulan baru qamariyah atau awal bulan hijriyah sebagai tolak ukur waktu peribadatan umat muslim di dunia, salah satunya penentuan ibadah puasa Ramadan.

Baca Juga: Apa itu Sidang Isbat? Berikut Arti, Tahapan dan Sejarah Sidang Isbat

Mengapa melihat Hilal?

Seorang astronom amatir, Marufin Sudibyo menyebutkan bahwa melihat hilal dinyatakan secara tekstual dalam sabda Nabi Muhammad SAW, "Berpuasalah (dan berhari raya) karena melihat Hilal. Jika tidak terlihat maka genapkanlah.”

Dengan landasan tersebut, maka rukyatul hilal (observasi Hilal) dianggap sebagai ibadah. Selain menentukan awal bulan kalender Islam, hilal juga menentukan awal dua hari raya.

Sementara itu, lembaga yang lain berpedoman rukyatul hilal cukup dilakukan hanya pada awal Ramadhan dan dua hari raya saja.

Sedangkan untuk penentuan awal bulan kalender hijriyah lainnya, dapat ditentukan melalui hisab (perhitungan numerik-astronomik) berdasar kriteria parameter-parameter minimal posisi bulan. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

TOPICS