ArianeGroup Tunda Peluncuran Roket Akhir 2023

Nur Khumairah Sholeha Hasan

reporter

Kamis, 27 Oktober 2022  /  9:22 am

Sejak pengembangan awal 2010-an, roket ini tidak akan terbang sebelum akhir 2023. Penundaan itu akan menambah 600 juta euro lagi untuk harga roket yang sudah mahal itu. Foto: Repro Universetoday.com

KENDARI TELISIK.ID - Badan Antariksa dan Kontraktor Utama Roket, ArianeGroup, telah memutuskan untuk menunda penerbangan pertama Ariane 6 hingga kuartal keempat 2023 setelah beberapa masalah mengemuka dalam tinjauan eksternal.

ArianeGroup adalah perusahaan kedirgantaraan yang berbasis di Prancis, merupakan perusahaan patungan antara Airbus dan Safran. Perusahaan ini didirikan pada 2015 dan berkantor pusat di Issy-les-Moulineaux yang terdiri dari tiga senjata inti: kedirgantaraan, pertahanan dan keamanan.

Melansir Republika.co.id, sejak pengembangan awal 2010-an, roket ini tidak akan terbang sebelum akhir 2023, pejabat Badan Antariksa Eropa (ESA). Pejabat ESA menambahkan bahwa penundaan itu akan menambah 600 juta euro lagi untuk harga roket yang sudah mahal itu.

Mengutip Universetoday.com, selama pengarahan, Direktur Jenderal ESA Josef Aschbacher memperingatkan bahwa dia tidak dapat menjamin bahwa peluncuran pada akhir 2023 akan dimungkinkan, karena beberapa tonggak sejarah belum selesai.

"Dengan proyek sebesar ini, perlu jelas bahwa ini adalah tanggal yang direncanakan dan bahwa program masih perlu berhasil dan tepat waktu mencapai sejumlah tonggak penting agar jadwal ini berlaku,” kata Aschbacher. 

Baca Juga: Harga Rp 2 Jutaan, Vivo Y22 Varian RAM 6GB/128 GB Resmi Hadir di Indonesia

Ia melanjutkan, tonggak yang perlu diselesaikan pada awal tahun depan, termasuk menyelesaikan uji tembak panas tahap atas, memulai uji tembak panas tahap inti Ariane 6, dan tinjauan kualifikasi sistem peluncuran.

Ariane 6 adalah kendaraan peluncuran yang dapat dibuat dengan desain modular yang dapat disesuaikan untuk menggunakan dua atau empat penguat strap-on P120C, tergantung pada persyaratan misi. Ariane 6 dikembangkan dengan biaya di bawah 4 miliar euro ($3,9 miliar) dan awalnya direncanakan untuk peluncuran pertamanya pada Juli 2020.

Baca Juga: Simak, Ini Fitur-Fitur Terbaru WhatsApp yang Perlu Kamu Ketahui

Namun, proyek tersebut terhambat oleh beberapa penundaan, keterlambatan terbaru sebagian disebabkan oleh masalah terkait pekerjaan selama pandemi COVID-19. Ariane 6 sudah dikontrak untuk melakukan setidaknya 18 peluncuran ke orbit rendah Bumi untuk program broadband satelit Amazon yang disebut Project Kuiper.

Direktur Transportasi Luar Angkasa ESA Daniel Neuenschwander menggarisbawahi pentingnya Ariane 6 sebagai penerus Ariane 5, yang telah memberi Eropa akses yang andal ke luar angkasa.

“Inovasi adalah kunci untuk mempertahankan kapasitas Eropa untuk menjangkau ruang angkasa dengan sistem peluncuran yang sepenuhnya independen yang kompetitif dan serbaguna,” katanya. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali