Balai Karantina Kolut: Daging Impor Asal India Aman Konsumsi
Reporter Kolaka Utara
Kamis, 12 Desember 2019 / 5:55 pm
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Balai karantina pelabuhan penyeberangan Tobaku/Katoi, Kecamatan Katoi, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) menyatakan daging impor asal India yang masuk di Kolut melalui dermaga penyeberangan pelabuhan Tobaku/Katoi aman dan layak untuk dikonsumsi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Karantina Pelabuhan Tobaku/Katoi, dr. Andrika saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (12/12/2019).
Baca Juga: Bentengi Ekonomi Baubau, Pemda Bentuk Perusda Polima
Andrika memastikan daging impor asala India yang masuk di Kolut melalui Pelabuhan Tobaku/Katoi sejak bulan Juli sampai November 2019 tersebut layak dan aman dikonsumsi setelah tim karantina melakukan pemerikasaan dokumen, kemasan dan daging di Pelabuhan.
"Kami telah melakukan pemeriksaan dokumen kesehatannya lengkap dari karantina pelabuhan Siwa, kemasan dan segelnya juga tidak rusak. Selain itu, kami juga telah melakukan pemeriksaan bau, warna, tekstur, dan suhu daging semuanya aman," kata dr. Andrika.
Untuk teknis pemeriksaannya, kata dokter hewan ini, dilakukan secara manual baik di dalam kapal sebelum barang tersebut turung maupun di luar kapal dan untuk daging impor ini periksaannya di dalam kapal karna dia berada dalam mobil boks.
"Barangnya kami bongkar terus kami cek apa dagingnya bau atau tidak, warna dagingnya juga kami periksa apakah warnanya khas daging sapi/kerbau atau babi, kemudian untuk pemeriksaan tekstur itu akan kelihatan melalui serat yang terdapat dalam daging sehingga dapat dibedakan antara daging sapi/kerbau dan babi," jelasnya.
Andrika juga menegaskan, semua barang konsumsi yang masuk ke Pelabuhan Tobaku/Katoi dari Siwa itu sudah terdeteksi sejak kapal berangkat dari sana berdasarkan kiriman data secara online dari karantina pelabuhan Siwa. Termasuk daging impor yang tujukan untuk pak Abrisam ini.
"Untuk omzetnya itu, kurang lebih 100 sampai 200 kilogram terkadang pesanannya masuk 2 kali seminggu sehingga kalau mau ditotal itu sekitar 1.000 kilogram lebih sejak Juli sampai November dan itu kami periksa semua," pungkasnya.
Reporter: Muh. Risal
Editor: Rani