Belum Usai COVID-19, Virus Ebola Kembali Mengancam
Reporter
Selasa, 02 Juni 2020 / 3:17 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Pandemi COVID-19 belum usai, kini World Health Organization (WHO) mengumumkan adanya wabah baru penyakit yang diakibatkan oleh virus ebola di Republik Demokratik Kongo.
Berdasarkan pantauan Telisik.id, informasi adanya virus tersebut menghebohkan warganet hingga tagar #Ebola menjadi trending topik di media sosial Twitter. Hingga berita ini ditulis cuitan terkait virus tersebut menyentuh angka 308 ribu tweet, Selasa (2/6/2020).
"Belum kelar corona, udah ada virus lain lagi. Hati-hati yaa kalian semuaaaa.
Btw, "Penyakit-penyakit", berarti lebih dari satu :'
#Ebola," tulis alun milik @akudaunn.
hari kedua di bulan Juni, #Ebola sudah trending dan pandemi belum juga berakhir.
2020, you scared me," tulis akun @zahra_agny.
Baca juga: Ibadah Haji 2020 Ditiadakan
Dilansir dari KOMPAS.com, wabah virus ebola kini menyebar di zona kesehatan Wangata, Mbandaka, Provinsi Equateur, Republik Demokratik Kongo. Ini merupakan ujian yang sulit karena Kongo juga tengah memerangi COVID-19 dan wabah campak terparah di dunia.
Mengutip situs WHO, Selasa (2/6/2020), Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo mengumumkan ada enam kasus ebola yang ditemukan di Wangata. Empat di antaranya meninggal dunia dan dua kasus sedang dalam perawatan.
Ini adalah outbreak ke-11 dari virus ebola di negara tersebut. Ebola memang merupakan virus endemik Afrika, pertama ditemukan pada 1976. Kota Mbandaka merupakan lokasi outbreak ebola kesembilan yang terjadi pada Juli 2018.
Outbreak ebola terakhir berlokasi di tiga kawasan, yaitu North Kivu, South Kivu, dan Provinsi Ituri. Outbreak ini belum selesai. Pada 14 Mei 2020, Kementerian Kesehatan Kongo memulai 42 hari hitung mundur deklarasi berakhirnya outbreak ke-10.
Baca juga: Mengaku Belum Terima Pergub Penanganan COVID-19, Endang Disebut Pura-pura
Virus ebola termasuk dalam famili Filoviridae yang mencakup tiga kelompok, yaitu Cuevavirus, Marburgvirus, dan Ebolavirus. Dalam genus Ebolavirus, enam spesies ditemukan yaitu di Zaire, Bundibugyo, Sudan, Tai Forest, Reston, dan Bombali.
Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola haemorrhagic fever merupakan penyakit dengan tingkat keparahan yang tinggi. Penyakit ini menginfeksi manusia dan primata, serta kerap berujung pada kematian.
WHO menyebutkan, angka mortalitas penyakit ebola berada pada kisaran 50 persen, tepatnya antara 25 hingga 90 persen.
Afrika adalah wilayah yang mengalami outbreak ebola terparah. Outbreak yang terjadi pada 2014-2016 di Afrika Barat merupakan kasus terparah sejak penyakit tersebut pertama ditemukan pada 1976.
Baca juga: Bupati Muna Support Perawat dan Pasien COVID-19 Via Daring
Selain di Republik Demokratik Kongo, ebola juga menjangkiti beberapa negara lainnya di Afrika, seperti Sierra Leone dan Liberia.
Sebelumnya, WHO telah mengonfirmasi gelombang wabah kedua virus mematikan Ebola di Republik Demokratik Kongo, Senin (1/6/2020). Padahal, wabah pertama mulai berakhir.
Dalam pengarahan di Jenewa Senin (1/6/2020), Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan wabah baru ini terjadi dekat kota Mbandaka di Provinsi Equateur.
Melansir dari VOA Indonesia--jaringan Suara.com--, Gubernur Provinsi Bobo Boloko Bolumbu juga memastikan adanya empat korban meninggal dunia.
Dia mengatakan sampel-sampel telah dikirim ke INRC, markas riset medis nasional di Kinshasa, untuk konfirmasi kedua. Warga didesak tetap tenang, menjaga kebersihan dan tidak bersalaman.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali