Berhubungan Intim Bulan Ramadan Tidak Dilarang, Namun Pastikan Hal Ini
Reporter
Jumat, 15 Maret 2024 / 8:47 am
KENDARI, TELISIK.ID - Bulan suci Ramadan, waktu dimana umat Islam melaksanakan ibadah puasa dengan penuh kekhusyukan, juga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana berhubungan intim bagi suami istri, di tengah bulan yang penuh berkah.
Melansir tirto.id, perlu diketahui bahwa sengaja berhubungan intim di siang hari selama Ramadan termasuk perbuatan dosa yang bisa membatalkan puasa. Karena itu, pasangan suami istri hanya boleh berhubungan intim di malam hari, yaitu waktu antara setelah terbenamnya matahari hingga terbit fajar (Subuh).
Dengan kata lain, suami istri boleh berhubungan badan setelah masuk waktu Maghrib atau setelah berbuka puasa. Dari sini diketahui bahwa ada rentang waktu yang cukup panjang bagi suami istri untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.
Jika bicara mengenai waktu yang lebih spesifik, sebenarnya hubungan intim boleh dilakukan pada jam berapa pun. Boleh saat malam hari setelah salat Isya dan Tarawih, boleh juga saat dini hari asalkan belum masuk waktu Subuh.
Hal yang harus diperhatikan adalah hubungan intim sebaiknya dilakukan dalam kondisi tubuh dan pikiran yang segar serta tidak mengganggu ibadah wajib maupun sunah selama Ramadan.
Baca Juga: 8 Hal Sepele yang Jarang Diketahui Bisa Membatalkan Puasa
Berikut beberapa tips hubungan intim bagi suami istri agar tidak mengganggu ibadah puasa selama Ramadan. Hubungan intim sebaiknya dilakukan ketika pikiran dalam kondisi yang segar.
Menurut ijma' para ulama, berhubungan intim dengan pikiran yang tidak fresh bisa menimbulkan dampak negatif. Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani menyebutkan bahwa waktu yang tepat untuk berhubungan suami istri adalah di akhir malam. Jika di awal malam, seseorang cenderung masih merasa kelelahan karena beraktivitas seharian dan pikirannya belum benar-benar fresh.
Imsak bukanlah batas akhir sahur maupun mengerjakan hal-hal yang membatalkan puasa. Imsak dapat diartikan sebagai pengingat bagi umat Islam bahwa azan Subuh akan segera berkumandang sebagai tanda dimulainya waktu puasa.
Jadi, berhubungan intim sampai waktu imsak sebenarnya diperbolehkan, tapi perlu diingat bahwa waktu imsak dan subuh sangat berdekatan (selisih sekitar 10 menit).
Dengan rentang waktu yang sedemikian singkat, tentu seseorang akan kesulitan melakukan sahur maupun mandi wajib untuk bersiap salat Subuh di masjid. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa suami istri bisa ketiduran setelah berhubungan badan karena kelelahan. Jika ketiduran, bukan hanya waktu sahur yang terlewat, tapi mungkin juga melewatkan salat.
Mengikuti adab berhubungan badan tidak hanya dilakukan selama bulan puasa, tapi juga di hari-hari biasa di luar Ramadan. Adapun adab dan tata cara berhubungan badan antara lain: Lakukan dalam kondisi tubuh yang segar, bersih, dan harum (memakai wewangian) Berdoa sebelum memulai hubungan badan Disunahkan untuk membaca basmalah, lalu membaca surat al-Ikhlas, takbir (Allahu akbar), tahlil (laailaha illallah), kemudian dilanjutkan membaca doa berikut:
Bismillâhil ‘aliyyil ‘azhîm. Allâhummaj‘alhu dzurriyyatan thayyibah in qaddarta an takhruja min shulbî. Allahumma jannibnisy-syaithân wa jannibisy-syaithân ma razaqtana.
Baca Juga: Tata Cara Shalat Tarawih Sendiri
Artinya: Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Wahai Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan pada rezeki yang akan Engkau berikan kepada kami (anak).
Bercumbu. Menutup tubuh dengan kain atau selimut. Tidak menghadap kiblat. Tidak memandang alat kelamin masing-masing. Merendahkan suara. Berdoa setelah selesai hubungan intim. Disunnahkan untuk membaca doa berikut:
Bismillah. Alhamdulillâhilladzî khala minal mâ’i basyarâ, faja‘lahû nasaban wa shahrâ, wa kâna rabbuka qadîrâ Artinya: Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu Maha Kuasa. Menyegerakan mandi wajib atau mandi junub. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS