Berlanjut Lagi, Simpatisan Jeriko Demo di Mapolda NTT Larang Kegiatan Demokrat
Reporter Kupang
Jumat, 04 Februari 2022 / 12:37 am
KUPANG, TELISIK.ID - Simpatisan Jefri Riwu Kore (Jeriko) melakukan aksi demonstrasi depan Mapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/1/2022).
Dalam aksinya, mereka kembali memberikan penegasan kepada Mapolda agar Partai Demokrat tidak melakukan semua kegiatan di NTT. Mereka menuntut Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudoyono (AHY) harus memberikan klarifikasi tentang penetapan Leonardus Lelo sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTT.
Masa aksi mulai menyampaikan aspirasinya di area depan Taman Nostalgia, Kota Kupang hingga di Gerbang Mapolda NTT.
Dalam orasinya, Koordinator masa aksi Herison Kore menyampaikan, Ketua Umum Partai Demokrat AHY dinilai tidak cocok menjadi seorang pemimpin partai. Hal itu dikarenakan, AHY dinilai tidak memiliki etika politik dalam mengurus partai.
Bahkan hingga kini, Ketua Umum AHY belum bisa memberikan klarifikasi dan alasan mengapa memilih Leonardus Lelo sebagai Ketua DPD PD NTT. Sementara semua warga NTT sudah tahu bahwa hasil musyawarah daerah (Musda) telah menetapkan Jefri Riwu Kore unggul 12 berbanding 11 suara atas Leo Lelo.
Baca Juga: Polemik Internal Berlanjut, Kegiatan Partai Demokrat di NTT Dilarang
Karena putusan tersebut dinilai janggal dan bisa menimbulkan konflik, simpatisan Jeriko meminta kepada pihak Polda NTT tidak memberikan ijin apa pun kepada Partai Demokrat untuk berkegiatan di NTT, sebelum adanya klarifikasi dari AHY.
Baca Juga: Siap Jadi Peserta Pemilu 2024, PRIMA Koltim Bertandang ke Kesbangpol
“Kami meminta Pak Kapolda dapat memerintahkan seluruh jajaran di daerah, agar tidak memberikan ijin kepada Demokrat untuk berkegiatan, sebelum AHY memberikan klarifikasi mengapa 12 bisa kalah dari 11 suara, mengapa Jeriko sebagai pemenang dikhianati dengan cara yang tidak adil,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu Simpatisan Jeriko, Yonathan Gah dalam orasinya menyebutkan, Partai Demokrat di masa kepemimpinan AHY dinilai telah melecehkan demokrasi, hal tersebut merupakan contoh buruk bagi generasi bangsa saat ini.
Menurutnya, AHY adalah pemimpin gagal yang tak patut dicontoh, sebab telah menunjukan sikap politik yang kurang adil. (B)
Reporter: Berto Davids
Editor: Kardin