Polemik Internal Berlanjut, Kegiatan Partai Demokrat di NTT Dilarang

Berto Davids, telisik indonesia
Rabu, 02 Februari 2022
0 dilihat
Polemik Internal Berlanjut, Kegiatan Partai Demokrat di NTT Dilarang
Pendukung Jeriko bakar atribut Partai Demokrat. Foto: Ist

" Simpatisan Jeriko meminta dan mewanti-wanti agar Polda NTT membatalkan kegiatan Partai Demokrat yang akan berlangsung "

KUPANG, TELISIK.ID - Polemik di tubuh Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) rupanya masih terus berlanjut pasca penetapan Leonardus Lelo sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTT oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada awal Januari 2022 lalu.

Ratusan masa simpatisan Jefri Riwu Kore (Jeriko) dijadwalkan akan mendatangi Mapolda NTT guna menyampaikan beberapa poin tuntutan termasuk melarang kegiatan Partai Demokrat di NTT sebelum ada klarifikasi dan penjelasan resmi oleh Ketum AHY tentang situasi tersebut.

Kordinator Lapangan, Herison Arianto Kore membeberkan poin yang akan mereka sampaikan, yakni menuntut AHY untuk mengklarifikasi mengapa sehingga Jeriko kalah, padahal perolehan suaranya unggul atas Leo Lelo, yang kedua menurut Herison, mereka juga mendesak agar pengurus Partai Demokrat untuk tidak melakukan langkah apapun sampai AHY menjelaskan tentang proses yang sedang berjalan.

Selanjutnya, simpatisan Jeriko akan mengejar sampai di manapun kegiatan Partai Demokrat yang dilakukan di NTT selama belum ada penjelasan resmi dari AHY kenapa Jeriko kalah dalam proses demokrasi, termasuk kegiatan konsolidasi kader yang akan berlangsung pada Sabtu (5/2/2022).

Mengingat polemik berkepanjangan ini belum tuntas, simpatisan Jeriko meminta dan mewanti-wanti agar Polda NTT membatalkan kegiatan Partai Demokrat yang akan berlangsung pada Sabtu (5/2/2022) di Kota Kupang.

"Kami menolak keras kegiatan apapun yang dilakukan Partai Demokrat di NTT, kami meminta dan mendesak kepolisian dan Kapolda untuk membatalkan kegiatan Partai Demokrat dengan alasan penegakan Kamtibmas," kata Heri.

"Karena hal ini bisa menimbulkan persoalan serius di Kota Kupang bahkan NTT, karena belum ada rekonsiliasi dan mediasi oleh Ketua Umum AHY, kami mengingatkan kepada pengurus Partai Demokrat, selama persoalan ini masih menggantung jangan dulu membuat euforia berlebihan di daerah ini, kami tunggu ketua umum AHY mengklarifikasi kejadian ini," tegas Heri lagi.

Untuk diketahui, sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi menetapkan Leonardus Lelo sebagai Ketua DPD Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT), menggantikan Jefri Riwu Kore alias Jeriko.

Leonardus Lelo sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Partai Demokrat NTT dan saat ini merupakan salah satu anggota DPRD NTT.

Leonardus Lelo dipilih sebagai Ketua DPD berdasarkan hasil uji kelayakan. Sehingga setelah melalui pertimbangan DPP, ia pun diputuskan Ketua Umum AHY menjabat sebagai Ketua DPD Demokrat NTT.

Buntut dari hal itu, puluhan simpatisan Partai Demokrat NTT yang mendukung Jefri Riwu Kore menggelar aksi protes terhadap putusan DPP tersebut, Selasa (4/1/2022).

Pendukung yang emosi dan marah dengan keputusan DPP ini juga membakar ratusan atribut partai, seperti bendera dan kaos.

Bahkan sejumlah orang keluar dari kantor DPD, lalu ikut membuang jas mereka ke dalam tumpukan atribut yang telah terbakar.

Mereka meneriakan ketidak puasan sambil menyulutkan api pada tumpukan atribut Partai Demokrat.

Mereka pun mendesak Jefri Riwu Kore untuk keluar dari keanggotaan partai berlambang bintang mercy itu.

Pendukung tersebut menilai Ketua Umum AYH sebagai pemimpin yang tidak bermoral dan tidak berjiwa korsa.

"Kami menyeruhkan kepada semua simpatisan dan warga Demokrat NTT yang pro Bapak Jeriko dan mencintai demokrasi, untuk berhenti mendukung Partai Demokrat," kata Sekertaris Partai Demokrat NTT untuk Jeriko, Yonathan Gah.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pasien COVID-19 Sembuh di Manggarai NTT Naik Signifikan

"Hasil kemenagan Musda 12 suara untuk kepemimpinan Jeriko dikhianati oleh ketua umum. Tidak ada lagi yang tersisa kebanggaan kami terhadap partai ini," sambungnya.

Eks Ketua Panitia Musda Demokrat NTT, Stef Mira Mangi menyatakan, dia akan menyerahkan kembali atribut partai yang dia miliki selama ini. Namun karena kepengurusan demisioner sehingga penyerahan itu belum terlaksana.

"Kita semua tahu, pada Musda itu Jeriko yang seharusnya menang, saya sebagai Ketua Panitia Musda saya yang berproses dari awal dengan DPP, terkait keabsahan dukungan DPC-DPC saya tahu betul prosesnya, harus Jeriko yang menang mutlak tapi sudah disimpangi," urainnya.

Menanggapi hal tersebut, Partai Demokrat Provinsi NTT mengambil sikap tegas atas ulah sekelompok orang yang membakar atribut Partai Demokrat. DPD Partai Demokrat NTT langsung mendatangi Polres Kupang Kota.

Pengurus Partai Demokrat dipimpin Gabriel Suku Kotan melaporkan kasus pembakaran atribut partai ke Polisi dan berharap bisa diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Untuk melengkapi laporannya, mereka menyertakan bukti video dan foto aksi beberapa orang yang membakar bendera, jaket dan kaos Partai Demokrat.

Baca Juga: Warga Koltim yang Hilang di Hutan Ditemukan Selamat

Mereka mengadukan sejumlah oknum dalam video tersebut yang dinilai melecehkan Partai Demokrat.

Awalnya para pengurus ini diterima petugas di ruang SPKT Polres Kupang Kota dan selanjutnya berkonsultasi dengan penyidik Satuan Reskrim Polres Kupang Kota. Gabriel Suku Kotan Cs kemudian mantap melaporkan insiden ini ke Polisi.

Sementara itu, Leonardus Lelo yang dikonfirmasi mengaku, kalau keputusan AHY adalah hal yang final berdasarkan penilaian DPP.

"Saya di Video Call oleh Sekjen dan BPOKK Partai Demokrat. Berdasarkan hasil fit and propert test dan pertimbangan DPP, maka keputusan ketua umum menetapkan saya sebagai ketua DPD 2021-2026," jelasnya. (A)

Reporter: Berto Davids

Editor: Kardin

Baca Juga