BPKK Kendari Perluas Kesempatan Kerja Melalui Bantuan Modal Usaha UMKM/TKM
Reporter
Minggu, 28 Desember 2025 / 5:19 pm
Kepala BPKK Kendari, Dr. H. Mashur Malaka, M.A. Foto: Ana Pratiwi/Telisik
KENDARI, TELISIK.ID - Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Kendari memperkuat perannya melalui Bantuan Modal Usaha kepada pekaku UMKM/TKM pemula dan pendampingan wirausaha baru serta mendorong lahirnya wirausaha mandiri di berbagai daerah.
Transformasi lembaga ini terjadi sejak 2022, menyusul perubahan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK).
BPKK Kendari sebelumnya bernama Balai Peningkatan Produktivitas, yang berfokus pada pelatihan kewirausahaan dan peningkatan produktivitas di sektor swasta maupun instansi pemerintah.
Seiring perubahan tersebut, tugas pelatihan dan produktivitas dialihkan ke Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. Sementara itu, BPKK Kendari kini difokuskan pada pemberian bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM/TKM pemula yang bersifat hibah
Kepala BPKK Kendari, Dr. H. Mashur Malaka, M.A., mengatakan program ini dirancang untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
“Satu orang saja yang berhasil menjadi wirausaha, itu sudah mengurangi satu orang pengangguran. Kalau usahanya berkembang dan merekrut tenaga kerja, dampaknya tentu lebih besar,” ujar Mashur kepada telisik.id, Selasa (23/12/2025).
Baca Juga: SALUD jadi Strategi Tanamkan Karakter Tertib Lalu Lintas Sejak Usia Dini
Bantuan modal tersebut bersumber dari Kementerian Ketenagakerjaan dan telah disalurkan sejak 2022 hingga 2025 untuk wilayah kerja BPKK Kendari. Pada 2024, tercatat sekitar 5.747 tenaga kerja mandiri (TKM) menerima bantuan modal usaha.
TKM merupakan sebutan bagi pelaku UMKM penerima bantuan dari Kementerian Ketenagakerjaan. Program ini menyasar pelaku usaha pemula yang dinilai memiliki potensi berusaha, berkembang dan berkelanjutan.
Selain bantuan modal, BPKK Kendari juga menggelar pembekalan kewirausahaan, khususnya bagi masyarakat dan pelaku UMKM serta yg terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sepanjang 2024–2025, sebanyak 550 peserta di Sulawesi Tenggara dan 250 peserta di luar Sultra mengikuti program tersebut.
Pembekalan ini tidak langsung disertai modal, namun peserta dibekali informasi dan akses pendaftaran bantuan melalui platform SIAP KERJA/BIZHUB. Peserta kemudian bersaing secara terbuka dengan pendaftar lain melalui link Bizhub dan mekanisme seleksi pusat.
“Tugas kami di daerah adalah sosialisasi, monitoring, dan evaluasi. Untuk seleksi penerima bantuan, itu kewenangan pusat,” jelas Mashur, menanggapi keluhan peserta yang tidak lolos.
BPKK Kendari juga menjalankan fungsi jejaring usaha dengan menghubungkan UMKM/TKM dengan pembeli melalui kegiatan jejaring dengan pendekatan business matching, business meeting, pemerintah, dan stakeholder lainnya.
Fungsi jejaring juga dilakukan hingga akses pembiayaan lanjutan seperti perbankan, dengan tujuan agar pelaku usaha tidak berjalan sendiri dan memiliki pasar yang jelas.
Pada 2025, BPKK Kendari meluncurkan inovasi layanan "SAPA PERWIRA", yakni strategi penciptaan, pengembangan, dan akselerasi wirausaha. Program ini mendampingi pelaku usaha sejak tahap perintisan hingga penguatan usaha secara berkelanjutan.
Tak hanya itu, BPKK Kendari juga menyediakan layanan tambahan seperti dukungan bagi penyandang disabilitas, informasi pasar kerja dan talent innovation hub, serta menjadi penyelenggara program pemagangan berbayar bagi lulusan baru dan disabilitas.
Baca Juga: Jadwal KM Ciremai Periode Desember 2025, Baubau-Ambon Berangkat Pukul 02.00 Dini Hari
Evaluasi internal menunjukkan bahwa bantuan berbasis kelompok sebelumnya kerap menimbulkan masalah pengawasan. Karena itu, sejak 2024 bantuan disalurkan secara individu agar lebih mudah dipantau dan tepat sasaran.
Menurut Mashur, Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar sama seperti daerah lainnya di berbagai sektor, misalnya kuliner, pariwisata, cinderamata, pertanian, Perkebunan, peternakan, dan pertambangan.
Tantangannya adalah membangun konektivitas UMKM/TKM dengan kebutuhan industri dan destinasi wisata.
BPKK Kendari memiliki wilayah kerja yang luas, meliputi Sulawesi, Maluku, Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara, dengan pendekatan yang disesuaikan karakteristik masing-masing daerah.
Mashur mengingatkan pentingnya peningkatan kompetensi teknis dan manajerial, memperluas pengetahuan, membangun sikap mental yang kuat, serta memiliki kecerdasan sosial.
“Masa depan daerah dan bangsa ini ada di tangan anak-anak muda hari ini,” pungkasnya. (C-Adv)
Penulis: Ana Pratiwi
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS