Bulan Literasi Keuangan, BI Sulawesi Tenggara Target 90 Persen Penggunaan Layanan Keuangan
reporter
Sabtu, 22 Oktober 2022 / 9:34 pm
KENDARI, TELISIK.ID – Oktober diperingati sebagai Bulan Inklusi Keuangan (BIK) bagi industri jasa keuangan di Indonesia.
Di bulan ini, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan semua layanan jasa keuangan dan perbankan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait produk dan jasa keuangan.
Kegiatan edukasi yang dilakukan termasuk mengenai sistem pembayaran secara non tunai, contohnya seperti kode QR standar Indonesia (QRIS). QRIS sendiri adalah kode standar QR yang dibuat oleh BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia yang bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran non tunai di Indonesia.
Perwakilan BI Sulawesi Tenggara sebagai pelaku utama sistem keuangan dan pembayaran, menargetkan masyarakat pengguna sistem keuangan atau perbankan sebanyak 90 persen pada 2024 di Sulawesi Tenggara, termasuk di dalamnya penggunaan QRIS.
Baca Juga: Bahaya Gagal Ginjal Akut, Apotek di Kendari Cabut Peredaran Obat Sirup
Deputi Gubernur Perwakilan BI Sulawesi Tenggara, Doni Septadijaya menyayangkan, kurangnya nasabah yang melakukan pembayaran non tunai di Sulawesi Tenggara, yaitu hanya sekitar 72.000 pengguna. Padahal pihak BI sudah menyediakan 100.000 merchant pembayaran non tunai pada semua sektor aktivitas ekonomi.
“Ini perlu kita dorong agar lebih banyak usernya daripada merchantnya,” ucap Dodi, Sabtu (22/10/2022).
Tingkat literasi masyarakat akan produk dan layanan jasa keuangan yang tinggi, dengan didukung komitmen dari para stakeholders pasalnya akan memperkuat aktivitas perekonomian dengan akses keuangan yang semakin mudah, hal ini akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat.
OJK sebagai pengawas sistem industri keuangan, menjadi inisiator awal BIK untuk melakukan edukasi kepada masyarakat dalam mengenalkan layanan jasa keuangan yang baik dan aman. Bulan ini juga dijadikan momentum untuk melakukan sinergi antar pelaku jasa keuangan dalam meningkatkan perekonomian di Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: PDAM Kota Kendari Paling Banyak Dikeluhkan Masyarakat
“BIK ini mungkin bisa kita jadikan momentum karna kan pasca pandemi kita tau kondisi perekonomian kita sempat mengalami kontraksi yang cukup lumayan,” ucap Arjaya Dwi Raya sebagai Kepala OJK Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, anggota Komisi XI DPR RI, Bahtra Banong yang membidangi tugas keuangan dan perbankan, menargetkan tingkat literasi keuangan di Indonesia khususnya di Sulawesi Tenggara bisa mencapai 76 persen.
“Tahun ini kita akan lakukan survei kembali, kita harap ini akan meningkat lebih dari 76 persen, 75,16 paling bagus,” ucap Bahtra, Sabtu (22/10/2022). (A)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Kardin