Bulog Sulawesi Tenggara Tekan Kenaikan Harga Beras dengan SPHP
Reporter
Senin, 26 Februari 2024 / 7:20 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Dalam menekan kenaikan harga beras Bulog Sulawesi Tenggara distribusikan beras Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Sentral Kota Lama, Senin (26/2/2023).
Kegiatan pendistribusian beras SPHP 5 Kg oleh Bulog Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan hampir di seluruh pasar sentral yang ada di Kota Kendari.
Kepala Bulog Sulawesi Tenggara, Siti Mardati Saing mengatakan, pendistribusian beras SPHP ini rutin dilaksanakan dimana setiap pengantaran di satu pasar sebesar 1 ton beras SPHP dan setiap outlet penjual beras sebenarnya bisa mengambil hingga 2 ton.
Namun, lanjut Siti Mardati Saing, dengan kondisi yang ada saat ini pihaknya mengatur pendistribusiannya agar semua pengecer di setiap pasar mendapatkan beras dan konsumen akhir dapat membeli dengan harga eceran terendah (HET).
Baca Juga: Tak Ditemui Ketua KONI Sultra, Massa Lanjut Aksi di Kejati
Siti Mardati Saing menambahkan, dalam pendistribusian kali ini setiap pengecer dapat mengambil beras SPHP sebanyak 40 karung atau 200 kilogram.
"Tapi sebenarnya kita tidak batasi karena itu sesuai dengan kemampuan dari setiap pengecer," jelasnya.
Ia juga menjelaskan, saat ini untuk HET beras di Perum Bulog di harga 10.900 perkilogram untuk di konsumen akhir.
Ia mengungkapkan, dengan adanya kenaikan harga beras di seluruh wilayah, pihak Bulog saat ini rutin mendistribusikan beras SPHP di seluruh pasar tradisional yang ada.
"Pendistribusian bisa 2-3 kali dalam seminggu di setiap pasar dengan volume tergantung dari kebutuhan pasar," ungkapnya.
Ia membeberkan, saat ini stok cadangan beras pemerintah masih mencapai angka 23.600 ton yang dikelola se-Sulawesi Tenggara, dengan hitungan untuk kebutuhan bantuan pangan program pemerintah 2.000 ton perbulan.
"Ini masih Februari masih ada 1.000 ton, jadi 3 000 ton, dan di bulan Maret kita sudah siapkan 5.000 ton untuk program SPHP ini dan itu dua kali lipat dibandingkan setiap bulan rata-ratanya," pungkasnya.
Baca Juga: Bersih dan Transparan, Ratusan Personel Polda Sulawesi Tenggara Seleksi Sespimma
Sementara itu, salah satu pengecer beras, Ode Yuli mengatakan, pihaknya sebagai pengecer sangat bersyukur dengan adanya program SPHP ini karena modal beras saat ini sangat mahal.
"Tapi dengan adanya program beras SPHP ini kami sangat berterima kasih karena sangat membantu sekali," ungkapnya.
Ia menambahkan dirinya mendapatkan stok beras SPHP sebanyak 40 karung dengan modal Rp 2.040.000, dengan penjualan eceran Rp 55.000 perkarung.
Ia berharap agar program pendistribusian beras SPHP tidak diberhentikan karena beras saat ini sangat mahal jadi dengan adanya program ini pihaknya bisa bersaing harga dengan para penjual lain. (B)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS