Cerita di Balik Belajar Daring, Anak Berbagi HP dengan Ayahnya

Sry Wahyuni Qadri

Reporter

Selasa, 10 November 2020  /  3:54 pm

Sistem belajar online mengharuskan guru dan siswa menggunakan perangkat teknologi yang mendukung. Bagaimana nasib siswa kurang mampu? Foto: Sry Wahyuni Qadri/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Salah seorang guru SMP di Kota Kendari mengungkapkan, sistem pembelajaran daring sangat tidak efektif.

"Banyak keluhan dari orang tua siswa, terutama di awal saat diberlakukannya pembelajaran daring, karena ketidaksanggupan untuk membeli kuota internet," jelas guru yang tak ingin menyebutkan namanya ini.

Bukan hanya itu, bahkan ada anak yang tidak memiliki handphone android, sehingga kesulitan untuk ikut belajar daring.

"Ada orang tua siswa yang namanya Bapak Aqsa, beliau sampai datang ke sekolah meminta bantuan kepada pihak sekolah, agar diberikan toleransi supaya anaknya tetap bisa ikut belajar walaupun tidak memiliki handphone," ungkapnya.

Pihak sekolah dengan rasa simpati dan terharu pun memberikan solusi. Siswa bersangkutan diberikan tugas secara luring (luar jaringan), sehingga dia tidak perlu menggunakan HP.

Baca juga: SDN 71 Kendari Musnahkan 9 Lembar Ijazah

Caranya, dengan memberi beberapa lembar tugas yang harus dikerjakan selama seminggu dan meminta kepada orang tua siswa agar setiap minggu datang ke sekolah menyetorkan tugas tersebut, dan akan diberikan tugas baru untuk satu minggu ke depannya.

Ada juga anak supir ojek online yang harus bergantian menggunakan handphone dengan ayahnya. Karena siang dipakai ayahnya bekerja, malamnya baru bisa dipakai anaknya untuk mengerjakan tugas dari gurunya.

"Terlebih lagi, sebagian besar orang tua tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anaknya belajar, dan banyak orang tua yang mengaku kesulitan karena harus menjadi guru di rumah," pungkasnya.

Karena itu, para orang tua sangat berharap sekolah tatap muka segera dibuka kembali. (B)

Reporter: Sry Wahyuni Qadri

Editor: Haerani Hambali

TOPICS