Cerita Unik Stasiun Kereta Api Tersepi di Dunia, Hanya Miliki 1 Penumpang
Reporter
Selasa, 11 Oktober 2022 / 8:16 pm
HOKKAIDO, TELISIK.ID - Kereta Api merupakan salah satu transportasi umum yang banyak digunakan oleh ribuan, bahkan miliaran penumpang setiap tahunnya.
Termasuk di negara Jepang yang setiap tahunnya ada 23-24 miliar penumpang yang tersebar di ribuan stasiun di seluruh wilayahnya. Namun, Dari sekian banyaknya stasiun dan penumpang kereta di Jepang, ada satu stasiun yang bisa dikategorikan sebagai stasiun tersepi di dunia.
Stasiun itu bernama Kami-Shirataki yang terletak di pedalaman Hokkaido.
Baca Juga: Wanita Cantik Indonesia Tewas Diberondong Ratusan Peluru di Texas
Mengutip dari Tempo.co, stasiun ini dilabeli stasiun tersepi lantaran setiap harinya hanya melayani satu orang pelajar SMA sebagai penumpangnya. Pengguna stasiun itu adalah seorang siswi sekolah menengah atas.
Cerita tentang gadis pengguna stasiun ini bermula saat sebuah perusahaan jaringan kereta api di Jepang, Japan Railways, berencana menutup stasiun itu sejak 2014 lalu. Namun, mereka urung melakukannya ketika mengetahui ada gadis menggunakan kereta yang berhenti di stasiun tersebut untuk berangkat sekolah.
Diketahui gadis itu rencananya lulus pada 26 Maret 2016. Alhasil setiap hari, dua kereta itu akan beroperasi 'khusus' untuk gadis remaja tersebut selama tiga tahun sejak 2014.
“Setiap hari hanya ada dua kereta berhenti di Stasiun Kami-Shirataki dengan jadwal keberangkatan unik, tergantung seorang gadis yang berangkat dan kembali dari sekolah," kata CCTV News dalam laman Facebooknya. Banyak orang yang berkomentar dan menyatakan kekaguman mereka pada Japan Railways.
Baca Juga: 5 Petani Terkaya di Dunia yang Hartanya Triliunan, Orang China Juara
Namun dalam sebuah laporan berita Taiwan, Apple Daily menyebutkan bahwa gadis itu tak menggunakan kereta di Stasiun Kami-Shirataki setiap hari di tahun ketiga atau ketika duduk di kelas tiga.
Dikutip dari Kumparan.com, di tahun terakhirnya, gadis yang tak disebutkan namanya itu justru naik kereta dari Stasiun Kyu-Shirataki bersama 10 temannya. Saat pulang, gadis itu juga punya opsi pilihan kereta lain di stasiun lain yang waktu tempuhnya sama.
Meski begitu, otoritas stasiun memutuskan menutup Stasiun Kami-Shirataki setelah sang remaja lulus pada 26 Maret 2017. (C)
Penulis: Nurdian Pratiwi
Editor: Kardin