Penderita HIV di Kota Kendari Tembus 8.909 Kasus hingga Desember 2025
Gede Suyana Sriski, telisik indonesia
Selasa, 16 Desember 2025
0 dilihat
Dinkes Kota Kendari menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap penyakit HIV. Foto: Gede Suyana Sriski/Telisik.
" Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat, jumlah keseluruhan yang terkonfirmasi HIV sebanyak 8.909 orang sampai Desember 2025 "

KENDARI, TELISIK.ID - Penyakit HIV di Kota Kendari masih terus berkembang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat, jumlah keseluruhan yang terkonfirmasi HIV sebanyak 8.909 orang sampai Desember 2025.
berdasarkan data Dinkes Kendari, pasien yang positif HIV pada tahun 2020 sebanyak 41 kasus, tahun 2021 sebanyak 108 kasus, tahun 2022 sebanyak 290 kasus, tahun 2023 sebanyak 321, tahun 2024 sebanyak 331 kasus, dan tahun 2025 per oktober sebanyak 230.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari, Elfi mengatakan, setiap tahun angka penderita HIV selalu naik. Namun tahun 2025 ini, jika di bandingkan tahun sebelumnya relatif menurun.
"Angkanya turun itu bukan berarti karena sembuh, tapi karena meninggal. Karena kalau penderita HIV jika ia telah terdiagnosis, seumur hidupnya ia harus menerima sebagai penderita HIV dan harus mengkonsumsi obat selamanya. Karena memang belum ada sampai sekarang obat untuk menyembuhkan penyakit itu," ujar Elfi, Senin (15/12/2025).
Ia menyebutkan, jumlah kasus tersebut berasal dari 8 populasi kunci, seperti penderita Tibi, ibu hamil, pasangan gay, waria, pekerja seks komersil, pasangan seks di luar nikah maupun yang sudah nikah (yang telah terkonfirmasi HIV), pengguna narkoba suntik dan orang yang berada di penjara.
Baca Juga: Kasus HIV di Kendari Terus Meningkat, Dinas Kesehatan Perkenalkan Inovasi Obat Cegah Penularan
Ia mengungkapkan, dari angka kasus yang terkonfirmasi HIV, laki-laki lebih dominan di mana disebabkan karena mobilisasi yang sangat tinggi di banding perempuan, bahkan perilaku seks yang kebanyakan menyimpang.
"Lebih dominan laki-laki dan itu berkisaran di usia 15 sampai 49 tahun, jadi di usia-usia produktif lah bisa dibilang. Tapi kita juga baru-baru ini menemukan bayi yang lahir dari ibu penderita HIV, jadi anak tersebut juga akhirnya menderita HIV karena sang ibu tidak mengetahui bahwa ia telah menderita HIV," bebernya.
Elfi menyampaikan, hotel dan tempat hiburan malam merupakan tempat yang strategis, untuk dilibatkan dalam penanggulangan HIV. Di mana, berdasarkan hasil pengamatan di beberapa wilayah di Indonesia, dapat dilihat dari pemetaan selama ini, jika hotel seringkali dijadikan sebagai tempat transaksi sex secara short time atau long time. Hal ini bisa dibuktikan bahwa tempat hiburan malam memberikan kontribusi dalam angka orang yang terpapar HIV.
"Di Kota Kendari beberapa tempat hiburan malam sebagian besar sudah sangat kooperatif, hal ini juga bisa dibuktikan bahwa tempat hiburan malam memberikan kontribusi dalam angka orang yang terpapar HIV," tambahnya.
Dinkes Kota Kendari juga telah melakukan beberapa upaya untuk menekan jumlah HIV itu sendiri karena temuan kasus HIV menjadi perhatian serius, tidak semua penderita HIV bersedia menjalani pengobatan.
“Hanya sebagian kecil orang yang mau terbuka kepada petugas terkait status HIV, padahal ia telah masuk dalam kategori berisiko. Ini yang biasanya menjadi penghambat bagi kami petugas untuk melakukan pengecekan dini di pos pelayanan yang telah kami sediakan," ujar Elfi.
Meski demikian, saat ini kesadaran masyarakat terhadap penyakit tersebut sudah mulai meningkat, karena pihak Dinkes juga sering melakukan sosialisasi ke beberapa titik yang dianggap rawan penyebaran penyakit tersebut.
Baca Juga: HIV/AIDS Renggut Empat Nyawa Warga Kabupaten Muna
"Jadi kami datang kesana untuk melakukan sosialisasi sekaligus pengecekan dini," ungkapnya.
Elfi berpesan kepada seluruh masyarakat di Kota Kendari, khususnya kepada anak-anak muda yang rentan terkena penyakit tersebut, agar selalu mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang positif.
"Isilah masa muda kalian dengan hal-hal yang positif, kembangkan prestasi dan kreativitas kalian dan selalu berolahraga. Jangan coba-coba untuk masuk ke dalam lingkaran itu, karena jika sudah masuk, kalian tidak akan bisa keluar," ujarnya. (C)
Penulis: Gede Suyana Sriski
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS