Hamas Akui Komandan Senior Tewas dalam Serangan Udara di Gaza, Geram Israel Langgar Gencatan Senjata

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 15 Desember 2025
0 dilihat
Hamas Akui Komandan Senior Tewas dalam Serangan Udara di Gaza, Geram Israel Langgar Gencatan Senjata
Seorang warga Palestina di sebuah jalan yang diapit puing-puing rumah yang hancur, dengan balok-balok beton bercat kuning penanda Garis Kuning (Yellow Line), yang ditempatkan oleh militer Israel. Foto: Xinhua/Rizek Abdeljawad

" Pengakuan Hamas atas tewasnya komandan senior Raad Saad menambah ketegangan konflik Gaza, di tengah tudingan pelanggaran gencatan senjata dan pernyataan keras dari kedua pihak "

YERUSALEM, TELISIK.ID Pengakuan Hamas atas tewasnya komandan senior Raad Saad menambah ketegangan konflik Gaza, di tengah tudingan pelanggaran gencatan senjata dan pernyataan keras dari kedua pihak.

Gerakan Hamas mengonfirmasi tewasnya salah satu komandan seniornya, Raad Saad, dalam serangan udara Israel yang terjadi di Jalur Gaza. Pengakuan ini disampaikan langsung oleh pimpinan Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, dalam pidato peringatan 38 tahun berdirinya Hamas yang disiarkan melalui televisi pada Minggu.

Dalam pidatonya, Khalil al-Hayya menyatakan bahwa Raad Saad tewas bersama sejumlah rekannya akibat serangan tersebut. Ia menggambarkan Saad sebagai figur yang selama hidupnya mendedikasikan diri untuk perjuangan agama dan tanah air Palestina, serta hidup dalam kondisi buron selama puluhan tahun dari otoritas pendudukan Israel

Serangan udara yang dimaksud terjadi pada Sabtu, ketika sebuah kendaraan di wilayah barat Kota Gaza menjadi sasaran.  

Baca Juga: Unik: Burung Lyrebird Bisa Tiru Suara Hewan Lain hingga Bayi Menangis

Melansir Xinhua, Senin (15/12/2025), sumber medis Palestina menyebutkan, serangan tersebut menewaskan sedikitnya lima warga Palestina. Peristiwa ini kembali memicu sorotan internasional terkait situasi keamanan di Gaza, khususnya di tengah upaya menjaga gencatan senjata yang rapuh.

Di sisi lain, Pasukan Pertahanan Israel atau IDF bersama badan keamanan Shin Bet mengeluarkan pernyataan bersama yang mengonfirmasi kematian Raad Saad.  

Menurut IDF, Saad merupakan kepala markas produksi senjata di sayap militer Hamas dan dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam struktur militer organisasi tersebut.

IDF menyebut Raad Saad sebagai salah satu perencana serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Dalam pernyataannya, Israel juga menggambarkan Saad sebagai salah satu militan senior terakhir Hamas yang masih aktif di Jalur Gaza sebelum serangan tersebut terjadi.

Baca Juga: Kehidupan Alien Terdeteksi dalam Sampel Asteroid Bennu

Selain itu, pihak Israel menuding Saad bertanggung jawab langsung atas pelanggaran perjanjian gencatan senjata dalam beberapa bulan terakhir. Tuduhan tersebut mencakup dugaan pengawasan terhadap aktivitas produksi senjata yang disebut tetap berjalan selama masa gencatan senjata berlangsung.

Sementara itu, Khalil al-Hayya dalam kesempatan yang sama menyerukan pembentukan komite teknokrat yang terdiri dari warga Palestina independen untuk mengelola Jalur Gaza. Ia menegaskan kesiapan Hamas untuk menyerahkan tanggung jawab penuh dalam berbagai bidang dan memfasilitasi kerja komite tersebut jika terbentuk.

Terkait wacana pengerahan pasukan stabilisasi internasional, al-Hayya menyatakan bahwa peran pasukan tersebut seharusnya dibatasi pada pengawasan gencatan senjata dan pemisahan kedua pihak di sepanjang perbatasan Gaza. Ia menegaskan bahwa Hamas menolak keterlibatan pasukan asing dalam urusan internal Jalur Gaza.

Situasi ini menunjukkan bahwa dinamika konflik di Gaza masih terus berkembang, dengan gencatan senjata yang kerap diwarnai tudingan pelanggaran dari masing-masing pihak, serta wacana pengelolaan wilayah pascakonflik yang belum menemukan titik temu. (Xinhua)

Penulis: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga