DeepSeek AI Buatan China Bikin Panik ChatGPT dan Gemini, Diklaim Lebih Murah Open Source Efisien
Reporter
Selasa, 28 Januari 2025 / 9:25 am
Robot humanoid dipamerkan di World Intelligence Expo, menggunakan teknologi AI. Foto: Repro Xinhua/Sun Fanyue
JAKARTA, TELISIK.ID - Sebuah laboratorium AI asal Tiongkok, DeepSeek, mengejutkan dunia teknologi dengan meluncurkan model AI canggih. Model ini diklaim mampu menyaingi ChatGPT dan Gemini, bahkan dengan biaya lebih rendah.
Kehadiran DeepSeek memicu kekhawatiran di Silicon Valley, yang selama ini dianggap sebagai pusat inovasi teknologi global.
DeepSeek meluncurkan model bahasa besar open source secara gratis awal Desember 2024. Model ini dibangun menggunakan chip Nvidia H800, yang berkapasitas lebih rendah dari chip canggih seperti H100.
Meski demikian, DeepSeek berhasil menciptakan AI yang efisien dan kompetitif. Hal ini membuktikan bahwa Tiongkok mulai menemukan cara mengatasi pembatasan teknologi dari AS.
Menurut tes benchmark pihak ketiga, DeepSeek mengungguli model AI terkemuka seperti Llama 3.1, GPT-4o, dan Claude Sonnet 3.5. Keunggulan ini terlihat dalam menyelesaikan masalah kompleks, termasuk matematika dan pengkodean.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Investasi 60 Miliar Dolar Gali Potensi Meta AI 2025
DeepSeek juga meluncurkan DeepSeek r1, model penalaran yang mengalahkan OpenAI dalam berbagai pengujian. CEO Microsoft, Satya Nadella, memuji inovasi DeepSeek di Forum Ekonomi Dunia di Davos.
"Melihat model AI baru DeepSeek, sangat mengesankan dalam hal bagaimana mereka membuat open source yang melakukan komputasi secara efektif dan efisien," ujar Nadella, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (28/1/2025).
Nadella menekankan pentingnya AS menghadapi perkembangan AI Tiongkok dengan serius.
Meski memiliki potensi besar, DeepSeek menghadapi tantangan pembatasan semikonduktor dan chip oleh AS. Pembatasan ini menghalangi akses Tiongkok ke chip canggih seperti Nvidia H100.
Namun, kemajuan DeepSeek menunjukkan bahwa pembatasan ekspor bukanlah penghalang tak teratasi. Tiongkok mulai menemukan solusi untuk mengatasi keterbatasan ini.
DeepSeek didirikan oleh Liang WenFeng dan didanai oleh High Flyer Quant. Perusahaan ini mengelola aset senilai USD 8 miliar. DeepSeek bukan satu-satunya perusahaan Tiongkok yang fokus pada pengembangan AI.
Peneliti AI terkemuka, Kai-Fu Lee, juga mengembangkan startup 01.ai dengan dana hanya USD 3 juta.
Baca Juga: Spesifikasi OPPO Reno13 5G vs Xiaomi 14T Pro: Duel Smartphone Flagship, Mana yang Lebih Unggul?
ByteDance, perusahaan induk TikTok, juga merilis model AI terbaru. Model ini diklaim mampu mengungguli performa OpenAI dalam tes benchmark.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa Tiongkok semakin serius dalam bersaing di bidang AI. CEO Perplexity, Aravind Srinivas, menyebut tantangan justru memicu inovasi.
"Kebutuhan menjadi induk dari segala penemuan," ujar Srinivas. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS