Demi Mualaf, Ibu Ini Rela Dijauhi dan Dibenci Keluarga hingga Ayahnya Wafat

Merdiyanto

Content Creator

Rabu, 04 Juni 2025  /  1:37 pm

Kisah mualaf Dea yang rela dibenci keluarga sampai terpisah dengan ayahnya. Foto: Repro YouTube Ngaji Cerdas.

JAKARTA, TELISIK.ID - Hidayah adalah anugerah, namun tak jarang kedatangannya membawa ujian berat. Inilah kisah pilu seorang ibu Dea, yang demi memeluk agama Islam, harus rela menghadapi penolakan, kebencian, dan bahkan dijauhi oleh keluarga besarnya.

Bermula dari perbedaan ajaran dalam perjanjian lama dan baru di kepercayaannya dulu, Ibu Dea mulai mencari tahu mengapa sesama umat justru memiliki pemahaman yang beragam.

Banyak pertanyaan memenuhi benak Ibu Dea, namun sayangnya, para pemuka agamanya kala itu tak banyak yang bisa memberikan jawaban memuaskan.

Setelah pindah ke Bekasi bersama orang tuanya, Ibu Dea bertemu dengan seorang ibu Muslim yang rajin mengaji dan sholat. Pertemuan itu kemudian memicu keinginannya untuk ikut ke masjid.

"Bu bisa ikut gak, tetapi saya non-Muslim?" ucapnya kala itu, seperti dikutip dari kanal YouTube Ngaji Cerdas.

Baca Juga: Suara Azan jadi Penuntun Sultan Djorghi Mualaf, Akui Nyaman sampai Bisa Tidur Lelap

Bersama ibu tersebut, Ibu Dea belajar Islam dan terus memikirkannya hingga ia mencari tahu lebih dalam ajarannya.

Ibu Dea mantap mualaf setelah mengetahui ajaran Islam melarang wanita haid beribadah, berbeda dengan kepercayaannya dulu.

Usai menjadi mualaf, Ibu Dea dibenci dan dijauhkan oleh keluarga dan saudaranya. Meski begitu, seorang adiknya ikut bersyahadat, yang kemudian menanyakan padanya, "Mengapa begitu banyak ujian yang harus dihadapi?"

"Sampai kartu keluarga dan ijazah saja ditahan, tidak boleh diambil, niatnya agar tidak bisa ngapa-ngapain di Jakarta. Tapi, Masya Allah, diberikan jalan kemudahan melalui suami," beber Ibu Dea dikutip dari Okezone.

Baca Juga: Wanita Amerika Sembuh dari Depresi Akibat Narkoba Setelah Mualaf

Ketika menjaga sang ayah yang sedang sekarat, adik Ibu Dea, yang kala itu belum mualaf, memohon agar Ibu Dea meninggalkan Islam dan kembali ke keyakinan lamanya.

Meskipun demikian, Ibu Dea memilih untuk tetap berada dalam Islam. Ia sepenuhnya berserah diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala seraya mendoakan kesembuhan terbaik bagi ayahnya yang sakit.

Hingga akhirnya sang ayah meninggal dunia. Namun, Ibu Dea harus menanggung kesedihan yang lebih dalam karena dilarang oleh keluarganya untuk ikut memakamkan mendiang ayahnya.

Penulis: Merdiyanto

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS