Djoko Santoso, Lelaki Asal Solo yang Dipercayakan SBY Pimpin TNI

Fitrah Nugraha

Reporter

Minggu, 10 Mei 2020  /  3:10 pm

Mantan Panglima TNI, Djoko Santoso. Foto: Repro google.com

JAKARTA, TELISIK.ID - Kabar duka kembali menyelimuti bangsa Indonesia, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso dipanggil Allah SWT. Djoko Santoso sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta Pusat, Minggu (10/5/2020) pagi.

Djoko Santoso diketahui menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto karena mengalami pendarahan di otak.

Berikut profil lengkap Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso:

Djoko Santoso lahir di Solo pada 8 September 1952. Djoko Santoso mengawali karier militer usai lulus dari pendidikan Akademi Militer (Akmil) di Magelang tahun 1975.

Baca juga: Tanda Malam Lailatul Qadar, Wanita Haid Tetap Bisa Mengejar Pahalanya

Selama hidup Djoko Santoso pernah menduduki beberapa jabatan di militer, yakni sebagai Wakil Asisten Sosial Politik untuk Kaster sekaligus Kasospol ABRI pada 1998.

Djoko Santoso juga pernah menjabat sebagai Pangdam XVI/Pattimura, serta Pangdam jaya. Pada 2003 ia menjadi wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Selanjutnya, Djoko Santoso menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada 2005.

Pada 2008, Djoko Santoso ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Djoko Suyanto.

Selama menjadi anggota TNI, Djoko Santoso pernah ikut dalam beberapa tugas negara. Di antaranya yakni Operasi Seroja pada 1976, 1981 dan 1988.

Baca juga: Lahirkan Tahfidz Quran untuk Tabungan Amal

Adapun untuk penugasan luar negeri ia pernah ditugaskan ke Malaysia (1990), Australia (1990), Singapura (1991), China (1994), Amerika Serikat (2006), Vietnam (2006), India (2007), Pakistan (2007), Kamboja (2007).

Djoko Santoso diketahui juga pernah mendapatkan pula beberapa bintang jasa, antara lain:

  1. Bintang Dharma,
  2. Bintang Kartika Eka Paksi Utama,
  3. Bintang Bhayangkara Utama,
  4. Bintang Pingat Jasa Gemilang,
  5. Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama,
  6. Bintang Jalasena Utama, dan Medali Sahametrei Tingkat Theoupdin.

Reporter: Rahmat Tunny

Editor: Sumarlin