El Nino Bikin Harga Sembako Naik, Ini Update Harga di Tiga Pasar Tradisional Kendari

Nur Khumairah Sholeha Hasan

reporter

Selasa, 31 Oktober 2023  /  8:36 pm

Harga beberapa kebutuhan pokok masyarakat ikut naik sejak fenomena El Nino terjadi di Kota Kendari dan sekitarnya. Foto: Nur Khumairah/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Fenomena El Nino menjadi pemicu naiknya harga sejumlah sayur mayur di beberapa pasar, seperti pasar Baruga, Mandonga dan Anduonohu.

Seperti yang terjadi di pasar Baruga beberapa sayuran mengalami kenaikan harga, kacang panjang dari sebelumnya Rp 4 ribu per ikat menjadi Rp 7 ribu per ikat. Wortel seharga Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 15 ribu per kilogram.

Marwah, salah satu pedagang sayur di pasar Baruga mengatakan, harga sayur naik sejak dua Minggu terakhir. Sementara itu, harga bahan kebutuhan pokok di pasar Andonohu masih bertahan, bawang merah Rp 40 ribu per kilo, bawang putih Rp 45 ribu per kilo.

Baca Juga: El Nino Melanda, Waspada Penyakit Ini

Kemudian kentang dan wortel masing-masing dijual Rp 2p ribu dan Rp 25 ribu per kilo, sedangkan jeruk nipis Rp 2 ribu per buah.

Beras Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogram kualitas sedang, Rp 70 ribu per 5 kilogram beras kepala dan Rp 55 ribu per 5 kilogram untuk beras SPHP. Selain itu, ada pula harganya turun seperti telur dari Rp 65 ribu per rak menjadi Rp 58 ribu per rak.

Sementara untuk tomat, jagung, cabai rawit, cabai besar dan keriting mengalami kenaikan harga. Seperti tomat saat ini dijual Rp 15 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 10 ribu per kilogram.

Jagung Rp 5 ribu per buah dari sebelumnya Rp 5 ribu per dua biji. Cabai besar dan cabai keriting, masing-masing dijual Rp 50 ribu per kilo dari sebelumnya Rp 40 ribu.

Baca Juga: El Nino Tak Berdampak pada Produksi Padi Kolaka Utara

Penjual sayur mayur, Nurdiman menuturkan, beberapa pembeli langganannya mengurangi jumlah pembelian, karena harga sayur yang cukup naik.

Sedangkan penjual lauk pauk, Asiah berharap harga sayur dan sembako bisa secepatnya pulih, mengingat ia sendiri selaku penjual lauk pauk hanya sedikit mengambil untung dari lauk pauk yang ia jual.

"Terpaksa porsinya ke masyarakat yang kita kurangi, karena sekarang apa-apa serba naik dan untungnya jualan begini hanya seberapa," tutupnya. (A)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS