Film Bola Pinoama Angkat Bahasa dan Budaya Wolio Lewat Cerita Persahabatan Anak-anak
Reporter
Minggu, 19 Oktober 2025 / 2:57 pm
Sutradara Alan SJKG saat diwawancarai di bioskop Hollywood Kota Kendari. Foto: Kardin/Telisik.
KENDARI, TELISIK.ID - Sutradara muda, Alan SJKG kembali menghadirkan karya terbaru berjudul Bola Pinoama, sebuah film yang mengangkat nilai-nilai persahabatan, keberanian, dan kecintaan anak-anak terhadap warisan budaya daerah.
Film ini menjadi istimewa karena menggunakan bahasa Wolio sebagai bahasa utama dalam dialognya. Alan menjelaskan bahwa pilihan tersebut bukan tanpa alasan.
“Mungkin ada yang bertanya, kenapa memilih bahasa Wolio, bukan Tolaki, Moronene, atau Muna? Jawabannya sederhana. Lokasi syuting film ini di Baubau, sehingga Wolio menjadi bahasa yang paling natural untuk karakter dan lingkungan ceritanya,” ujar Alan usai pemutaran perdana film Bola Pinoama di Hollywood Kendari, (17/10/2025) malam.
Menurutnya, esensi film ini tidak semata pada bahasa yang digunakan, tetapi pada pesan dan nilai-nilai budaya yang ingin disampaikan kepada penonton.
“Yang lebih penting dari itu bukan bahasanya, tapi pesan tentang persahabatan, keberanian, dan kecintaan anak-anak terhadap warisan budaya mereka,” tambahnya.
Alan menuturkan, setiap adegan dalam Bola Pinoama digarap dengan penuh ketulusan, berawal dari cerita sederhana tentang rasa ingin tahu dan keakraban anak-anak, hingga menyentuh pesan moral yang dalam.
Baca Juga: Jadwal Film Menarik Hari Ini di Bioskop Kendari, Bikin Penonton Happy
“Kami ingin menunjukkan bahwa setiap anak memiliki kekuatan untuk melindungi warisan budaya dan mewujudkan mimpi mereka. Film ini bukan sekadar hiburan, tapi sumber inspirasi, tempat kita belajar tentang kehidupan, keberanian, dan pentingnya menjaga akar budaya,” tutupnya.
Film ini pun mendapat sambutan positif dari para penonton. Salah satunya, Hikmah yang mengaku tersentuh dengan pesan film tersebut.
“Memang benar, sekarang di rumah sudah jarang sekali menggunakan bahasa daerah. Akibatnya, anak-anak tidak lagi mengetahui dan memahami bahasa daerah mereka sendiri. Film seperti ini penting sekali untuk mengingatkan kita agar tidak kehilangan jati diri,” ujar Hikmah. (B)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS