Gas PT SMGP Diduga Racuni Warga
Reporter Medan
Rabu, 28 September 2022 / 6:36 pm
MEDAN, TELISIK.ID - Puluhan warga di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara diduga keracunan usai menghirup gas dari PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP).
Para warga itu susah bernafas dan akhirnya dilarikan ke RSUD Panyabungan dan Rumah Sakit Permata Madina. Polisi membenarkan adanya peristiwa itu.
"Iya, ada korban diduga keracunan dari aktivitas PT SMGP. Kasus ini masih diselidiki," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Rabu (28/9/2022).
Diceritakan Hadi, insiden itu terjadi, Selasa 27 September 2022 sekira pukul 17:00 WIB. Saat itu, perusahaan dan warga sedang beraktivitas.
"Tiba-tiba warga diduga mengalami keracunan. Sehingga mereka dibawa ke rumah sakit terdekat. Korban dibawa oleh petugas kepolisian dan pihak pemerintah daerah setempat atau pihak rumah sakit dan puskesmas," ungkap Hadi.
Baca Juga: Istri dan Orang Tua Buronan Polisi Ini Diperiksa, Terkait 2 Perkara
Dalam kasus ini, pihak Polda Sumatera Utara telah membentuk tim dan sudah bergerak ke Mandailing Natal untuk melakukan penyelidikan.
"Ada dari Polres Mandailing Natal dan dari Polda Sumatera Utara. Sampai saat ini, data yang kami dapatkan, ada sekira 41 warga yang diduga mengalami keracunan," terangnya.
Terpisah, Bupati Mandailing Natal, Jafar Sukhairi Nasution membenarkan telah melakukan evakuasi kepada warga yang terdampak dari aktivitas itu. Ada puluhan warga dari berbagai usia dibawa ke rumah sakit.
"Saya sudah cek tadi ke rumah sakit, warga di sana sedang dirawat. Kondisi, masih belum pulih secara maksimal," ungkapnya.
Baca Juga: Pria Ini Ditangkap Polisi Usai Curi Motor di Puskesmas
Bupati mengaku kejadian diduga keracunan sudah berulang kali terjadi. Pemerintahan Mandailing Natal telah meminta kepada Pemerintah Pusat untuk mengkaji ulang kegiatan PT SMGP yang sering mengakibatkan masyarakat menjadi korban.
“Kemarin seluruh steakholder melakukan rapat koordinasi mencari solusi penanganan korban. Sebenarnya pemerintah daerah sudah memberikan rekomendasi untuk kegiatan PT SMGP dikaji ulang. Karena saat ini keberadaanya tidak lagi memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Nantinya, akan kami pertanyakan lagi terkait hal itu kepada pemerintah pusat," terangnya.
Sebagaimana diketahui, perusahaan ini diduga telah membuat 5 orang warga tewas, tepatnya pada 25 Januari 2021. Lalu 6 Maret 2022 ada 58 orang mengalami keracunan, 24 April 2022 ada 21 orang, dibulan September 2022 ini sudah dua kali terjadi. Pada 16 September 2022 lalu, ada 8 orang dan 27 September 2022 ada sekira 41 orang yang diduga mengalami keracunan. (B)
Penulis: Reza Fahlefy
Editor: Kardin