Gaza Belum Bernapas Lega, Pasukan Israel Tetap Bertahan usai Gencatan Senjata
Reporter
Minggu, 12 Oktober 2025 / 8:39 pm
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah), Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff (kiri), dan menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, menghadiri sebuah pertemuan pemerintah di Yerusalem pada 9 Oktober 2025. Foto: Ma'ayan Toaf/Xinhua
YERUSALEM, TELISIK.ID — Meski gencatan senjata telah disepakati, bayang-bayang perang masih menyelimuti Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pasukan negaranya tidak akan meninggalkan jalur yang telah hancur itu dalam waktu dekat.
Ia menekankan bahwa kehadiran militer Israel masih diperlukan untuk memastikan Hamas benar-benar dilucuti dan wilayah tersebut didemiliterisasi sepenuhnya.
Dalam pidato yang disiarkan melalui televisi pada Jumat (10/10/2025), Netanyahu menegaskan pasukan Israel tetap berada jauh di dalam wilayah tersebut dan memegang semua posisi yang mengendalikan jalur itu.
Ia menilai langkah itu penting untuk menjaga tekanan terhadap Hamas hingga seluruh proses pelucutan senjata selesai.
Baca Juga: Unik: Harga Burger Ini Bisa Beli Mobil, Begini Faktanya
“Dengan cara ini, kami mengepung Hamas dari segala arah menjelang tahap-tahap selanjutnya dari rencana tersebut, di mana Hamas akan dilucuti dan Gaza akan didemiliterisasi,” ujar Netanyahu.
Ia menambahkan bahwa jika proses itu bisa dicapai dengan cara mudah, maka akan baik.
“Jika tidak, maka akan dicapai dengan cara yang sulit,” tambahnya.
Dalam kesepakatan gencatan senjata yang baru disetujui, Hamas akan membebaskan 20 sandera yang masih hidup serta menyerahkan 28 jasad dalam beberapa hari ke depan.
Pihak Hamas menyebut bahwa penyerahan jasad kemungkinan dilakukan lebih lambat dibanding pembebasan sandera yang masih hidup.
Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan lebih dari 2.000 tahanan Palestina dan menarik sebagian pasukannya dari Jalur Gaza.
Dalam waktu yang sama, bantuan kemanusiaan berupa truk-truk berisi makanan dan pasokan medis diizinkan masuk ke Gaza untuk membantu sekitar 2 juta warga yang masih terjebak dalam situasi darurat kemanusiaan.
Baca Juga: 10 Negara Punya Jalan Paling Mulus di Dunia dengan Mobilitas Tinggi
Gencatan senjata ini diharapkan menjadi pintu masuk menuju stabilitas, meski tanda-tanda kehati-hatian masih kuat terasa. Netanyahu menegaskan Israel tidak akan lengah dalam menghadapi Hamas.
“Kami akan memastikan Gaza tidak lagi menjadi pangkalan teror,” ujarnya dalam pernyataan yang menggambarkan sikap keras pemerintahannya.
Dua tahun konflik tanpa henti telah membuat Gaza porak-poranda. Menurut otoritas kesehatan setempat, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 67.000 orang dan menyebabkan kelaparan meluas.
Kini, di tengah jeda senjata yang rapuh, masa depan Gaza masih bergantung pada bagaimana kedua pihak menjalankan kesepakatan ini. (SHN)
Penulis: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS