Hubungan Ranjang Masa Kehamilan Picu Keguguran, Begini Penjelasannya
Reporter
Jumat, 10 Januari 2025 / 3:26 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - Kehamilan sering kali membawa kecemasan tersendiri bagi ibu hamil. Salah satu kekhawatiran yang umum terjadi adalah soal hubungan seksual selama kehamilan.
Banyak ibu hamil yang merasa khawatir bahwa bercinta dapat menyebabkan keguguran. Namun, apakah ini benar-benar sebuah fakta atau hanya mitos yang berkembang di masyarakat? Berikut penjelasannya yang perlu diketahui ibu hamil.
Kepercayaan bahwa seks saat hamil dapat menyebabkan keguguran memang sudah sangat tersebar luas. Beberapa orang berpendapat bahwa aktivitas seksual saat hamil bisa membuat janin terluka atau bahkan berisiko tinggi menyebabkan keguguran.
Akibatnya, banyak ibu hamil yang merasa takut atau merasa terpaksa untuk menunda hubungan seksual selama kehamilan. Apakah hal ini benar adanya?
Fakta Tentang Seks Saat Hamil dan Keguguran
Mengutip Alodokter, Jumat (10/1/2025), mitos tentang seks yang dapat memicu keguguran sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Faktanya, seks saat hamil aman dilakukan asalkan kehamilan tersebut sehat dan tanpa komplikasi. Jika kehamilan berjalan normal, hubungan seksual tidak akan membahayakan ibu atau janin.
Baca Juga: Variasi dan Bahaya Krusial dari Hubungan Dewasa di Kamar Mandi
Hal ini dikarenakan janin yang ada di dalam kandungan terlindungi oleh air ketuban yang melindunginya dari berbagai kemungkinan gangguan eksternal, termasuk hubungan seksual.
Bercinta saat hamil justru memiliki manfaat tersendiri, terutama dalam menjaga keintiman antara ibu hamil dan pasangan. Aktivitas seksual juga bisa menjadi cara untuk menjaga kesehatan mental dan fisik ibu hamil.
Selain itu, hubungan seksual yang dilakukan dengan cara yang benar bisa meningkatkan perasaan bahagia bagi ibu hamil, yang juga berdampak positif pada kesehatan janin.
Namun, penyebab utama keguguran bukanlah karena hubungan seksual, melainkan lebih sering disebabkan oleh kelainan kromosom pada janin.
Data menunjukkan bahwa sekitar 50 persen keguguran disebabkan oleh masalah genetika yang membuat janin tidak berkembang dengan baik. Ini berarti seks saat hamil bukanlah faktor penyebab keguguran, kecuali jika terdapat kondisi medis tertentu.
Kondisi yang Membutuhkan Perhatian Khusus
Meski hubungan seksual tidak menyebabkan keguguran pada kehamilan yang sehat, ada beberapa kondisi medis tertentu yang membuat ibu hamil disarankan untuk menunda aktivitas seksual.
Beberapa kondisi tersebut termasuk riwayat keguguran sebelumnya, gangguan plasenta, atau kondisi leher rahim yang sudah mulai membuka. Ibu hamil yang mengalami ketuban pecah dini atau kehamilan kembar juga disarankan untuk lebih berhati-hati.
Berikut adalah beberapa kondisi yang sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual selama kehamilan:
1. Riwayat Keguguran: Ibu hamil yang pernah mengalami keguguran sebelumnya perlu lebih berhati-hati.
2. Pendarahan Berat: Jika terjadi pendarahan hebat pada kehamilan sebelumnya, disarankan untuk menghindari seks.
3. Gangguan Plasenta: Kondisi ini membuat ibu hamil perlu lebih memperhatikan aktivitas seksual.
4. Kehamilan Kembar: Kehamilan kembar dapat meningkatkan risiko komplikasi yang perlu diperhatikan.
5. Ketuban Pecah Dini: Kondisi ini memerlukan perhatian medis dan pembatasan aktivitas.
6. Leher Rahim Terbuka: Ketika leher rahim mulai terbuka, seks saat hamil dapat berisiko.
Jika ibu hamil mengalami salah satu dari kondisi di atas, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai keamanan berhubungan seksual selama kehamilan. Dokter dapat memberikan saran berdasarkan kondisi kesehatan ibu dan janin.
Tips Aman Berhubungan Seksual Selama Kehamilan
Melansir siloamhospital.com, bagi ibu hamil yang memiliki kehamilan sehat dan tidak mengalami komplikasi, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk melakukan hubungan seksual dengan aman dan nyaman.
Berikut adalah tips-tips yang dapat membantu ibu hamil dan pasangan menikmati hubungan seksual selama kehamilan:
1. Perhatikan Posisi Seks: Posisi yang nyaman sangat penting bagi ibu hamil. Beberapa posisi yang dianjurkan selama kehamilan adalah side by side, woman on top, dan spooning. Posisi-posisi ini dapat mengurangi tekanan pada perut ibu hamil.
2. Jaga Kondisi Tubuh Ibu: Pastikan ibu hamil dalam kondisi tubuh yang bugar sebelum melakukan hubungan seksual. Jika merasa lelah atau tidak nyaman, sebaiknya menunda hubungan seksual.
Baca Juga: Teknik Edging: Diklaim Mampu Pertahankan Durasi Hubungan Ranjang di Atas Rata-Rata
3. Komunikasi dengan Pasangan: Komunikasi yang terbuka dengan pasangan sangat penting. Jika ada rasa tidak nyaman saat berhubungan, seperti tidak ingin melakukan oral seks atau posisi tertentu, sampaikan hal tersebut kepada pasangan.
4. Gunakan Pelumas: Beberapa ibu hamil mungkin mengalami kekeringan vagina. Penggunaan pelumas yang aman untuk ibu hamil dapat membantu mencegah rasa sakit atau ketidaknyamanan saat bercinta.
5. Perlindungan dengan Kondom: Menggunakan kondom saat berhubungan seksual dapat melindungi ibu hamil dari risiko infeksi menular yang bisa membahayakan ibu dan janin.
6. Hindari Oral Seks yang Berisiko: Jangan melakukan oral seks dengan meniup vagina karena dapat menyebabkan emboli udara yang membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Seks saat hamil tidak serta merta menyebabkan keguguran. Faktanya, hubungan seksual bisa dilakukan dengan aman jika kondisi kehamilan ibu sehat dan normal.
Meskipun demikian, ibu hamil perlu berhati-hati jika memiliki riwayat komplikasi atau kondisi medis tertentu yang dapat membahayakan kehamilan. Dalam hal ini, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS