Ingin Diet Maksimal, Kenali Diet Karnivora
reporter
Sabtu, 12 Agustus 2023 / 7:46 am
KENDARI, TELISIK.ID - Diet ketat dengan hanya makan makanan hewani bisa berdampak tidak sehat dalam jangka panjang. Pasalnya, dengan kita melakukan diet ini, kita akan kekurangan banyak nutrisi seperti serat.
Jika Anda ingin diet dengan cara maksimal, Anda bisa mencoba diet karnivora. Diet karnivora adalah diet ketat yang hanya mengonsumsi sumber protein hewani, seperti daging, ikan, telur, dan produk susu tertentu.
Program diet ini tidak melibatkan makanan lain, termasuk buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Diet yang hanya mengonsumsi daging ini diklaim dapat menurunkan berat badan, meningkatkan suasana hati, dan mengontrol gula darah seperti dikutip dari Hellosehat.com.
Dokter ortopedi asal Amerika Serikat, Shawn Baker, adalah salah satu pendukung diet karnivora tersebut. Menurutnya, diet itu bisa mengobati depresi, kecemasan, radang sendi, obesitas, sampai diabetes.
Baca Juga: Metode Diet Viral Ice Hack Diet, Kenali Manfaat dan Risikonya
Manfaat diet karnivora
Manfaat diet karnivora dilansir dari Pikiranrakyatcom, diet ini bisa mencegah diabetes karena jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dibatasi. Hasilnya, kadar gula darah pun menjadi rendah. Deretan makanan berbahan karbohidrat yang tidak bisa dikonsumsi penderita penyakit itu adalah permen, soda, kue kering, dan sebagainya.
Meski ada manfaatnya, kita tetap disarankan memakan makanan dengan kandungan karbohidrat itu walaupun hanya sedikit. Kita bisa mengonsumsi makanan berkarbohidrat sehat dan berserat tinggi yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah.
Kerugian diet karnivora
Kerugian dari diet ini adalah berpotensi tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan sodium. Lemak jenuh diketahui meningkatkan risiko kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan bisa mengundang penyakit jantung.
Asupan natrium berlebihan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, dan lainnya. Selain itu, asupan daging merah dan olahan berkaitan pula dengan kanker tertentu dengan tingkat lebih tinggi. Dua di antaranya adalah kanker dubur dan kanker usus besar. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS