Kampung Zakat Pertama di Baubau Bidik Keluarga Prasejahtera
Reporter
Selasa, 05 November 2024 / 8:38 pm
BAUBAU, TELISIK.ID – Kampung Zakat pertama di Kota Baubau resmi diluncurkan di Kelurahan Labalawa, Kecamatan Betoambari, pada Selasa (5/11/2024). Pembentukan Kampung Zakat ini diinisiasi oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Baubau dan didukung oleh berbagai pihak terkait.
Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat prasejahtera, khususnya yang masuk dalam kategori mustahik, dengan melibatkan 280 keluarga dari total 338 kepala keluarga (KK) yang ada di Kelurahan Labalawa.
Kepala Kantor Kemenag Baubau, Mansur, menjelaskan bahwa Kampung Zakat ini dibentuk sebagai respons terhadap kebutuhan keluarga prasejahtera yang membutuhkan intervensi di berbagai bidang.
“Dari jumlah penduduk berdasarkan KK, ada 338 keluarga, di mana 280 di antaranya termasuk kategori mustahik atau keluarga prasejahtera,” ungkap Mansur.
Baca Juga: Pemkab Konawe Beri Bantuan Sosial kepada 300 Siswa SD dan SMP
Keluarga-keluarga tersebut, kata Mansur, masih sangat membutuhkan dukungan dalam hal penyediaan air bersih, MCK, serta akses listrik yang belum terpasang di rumah mereka.
Selain itu, beberapa sektor juga memerlukan perhatian khusus, seperti pemberdayaan 10 UMKM, penanganan stunting pada 82 keluarga, dan program bedah rumah.
“Di sektor pertanian, meskipun sudah ada kebun, perlu upaya untuk meningkatkan produktivitasnya agar tidak hanya konsumtif, tetapi juga dapat menghasilkan secara ekonomi,” ujar Mansur.
Kelurahan Labalawa dipilih sebagai lokasi pertama pembentukan Kampung Zakat karena jumlah keluarga prasejahtera yang cukup besar, serta lokasinya yang berada di ujung Kota Baubau dan berbatasan langsung dengan wilayah Buton Selatan.
“Kami memilih Kelurahan Labalawa karena kondisi masyarakat yang membutuhkan perhatian ekstra,” jelas Mansur.
Kampung Zakat ini melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Baubau, antara lain Dinas Kesehatan, Perkim, Pertanian, BKKBN, serta Baznas Provinsi dan Kota Baubau.
Kampus Universitas Muhammadiyah Buton (UMB) juga dilibatkan dalam program ini. Program ini direncanakan untuk terus dipantau dan dievaluasi selama tiga tahun ke depan untuk memastikan keberhasilannya.
Program Kampung Zakat akan fokus pada lima bidang utama, yaitu pendidikan, agama, kesehatan, pemberdayaan ekonomi umat, dan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu langkah awal yang telah dilaksanakan adalah penyerahan bantuan sembako kepada keluarga berisiko stunting, pemberian pupuk untuk pertanian, serta bantuan bedah rumah untuk warga yang membutuhkan.
Dalam rangkaian acara peluncuran, juga dilaksanakan penandatanganan prasasti, deklarasi dukungan dari pemerintah dan Baznas, serta lelang produk UMKM sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian lokal.
Pj Sekretaris Daerah Kota Baubau, La Ode Aswad, menyambut baik peluncuran Kampung Zakat dan berharap program ini dapat menjadi contoh bagi kelurahan lainnya.
“Kami mendukung sepenuhnya peluncuran Kampung Zakat ini. Ini adalah bentuk inovasi dan kemitraan yang baik antara pemerintah daerah dan instansi vertikal,” kata La Ode Aswad.
Baca Juga: Pj Bupati Konawe Serahkan 2 Unit Bus Sekolah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
La Ode Aswad berharap pengelolaan zakat yang tepat sasaran, mengingat potensi zakat di Kota Baubau yang sangat besar.
“Dengan jumlah penduduk sekitar 161 ribu jiwa, jika seluruh warga Kota Baubau membayar zakat sebesar Rp 10 ribu, potensi zakat yang terkumpul bisa mencapai 1,6 miliar rupiah,” ujarnya.
Adanya Kampung Zakat di Labalawa diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam pemberdayaan masyarakat prasejahtera melalui zakat.
Program ini pun diharapkan bisa diadopsi oleh kelurahan lainnya di Kota Baubau untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (B)
Penulis: Elfinasari
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS