Kasek SMA 1 Kontunaga Dikembalikan, Pelajar Segel Sekolah

Sunaryo

Reporter Muna

Selasa, 09 Agustus 2022  /  8:34 am

Pelajar SMA 1 Kontunaga menyegel sekolah sebagai bentuk penolakan Kasek, Asmal Tifa. Foto: Sunaryo/Telisik

MUNA, TELISIK.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara melindungi Kepala Sekolah (Kasek) SMA 1 Kontunaga, Kabupaten Muna, Asmal Tifa, yang diduga melakukan pelanggaran administrasi pencairan dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) tahun 2021 sebesar Rp 100 juta ke rekening pribadinya.

Buktinya, meski Asmal Tifa telah dinonaktifkan, Dikbud malah mengembalikannya sebagai kasek. Para orang tua dan pelajar murka dengan kebijakan Dikbud. Mereka tetap menolak Asmal Tifa.

Sebagai bentuk protes, mereka melakukan aksi unjuk rasa di sekolah. Buntutnya, serah terima dari pelaksana kasek, Yamir ke Asmal Tifa dipindahkan dari sekolah ke kantor KCD.

"Serah terima kita pindahkan di Kantor KCD, karena suasana di sekolah tidak memungkinkan," kata Yamir, KCD Dikbud Sultra, Selasa (9/8/2022).

Mantan Camat Duruka itu tidak bisa berbuat banyak. Orang tua dan pelajar tetap ngotot menolak Asmal Tifa kembali ke sekolah.

Baca Juga: Antam Dukung Pembangunan Ekonomi di Wilayah Operasi

"Susah kita berikan penjelasan. Mereka tetap menolak," ujarnya.

Sekolah saat ini sudah disegel oleh orang tua dan para pelajar. Pagar pintu masuk sekolah sudah dikunci dan dipasang spandak yang bertuliskan 'Pak Jokowi tolong ganti Asmal Tifa'.

Fauzan, salah seorang pelajar mengungkapkan alasan mereka menolak kasek, karena selain telah melakukan kesalahan administrasi pengelolaan dana BOS,  juga tidak transparan dalam pengelolaan anggaran.

"Kami tetap menolak kasek. Terlalu banyak masalah yang terjadi selama ini," kata Fauzan.

Baca Juga: Dua Pelajar Asal Kolaka Utara Dipercaya Gerek Bendera di HUT RI Tingkat Provinsi

Sementara itu, La Ode Kadimba, orang tua pelajar mengatakan bila anak-anak mereka tetap melakukan penyegelan bila Dikbud tetap mempertahankan Asmal Tifa. Mereka cukup sabar selama ini menghadapi sang kasek. Baru-baru ini juga, sang kasek tidak menandatangani ijazah pelajar. Nanti, setelah didesak para orang tua dan pihak Polsek Kontunaga, sang kasek baru menandatangani ijazah.

"Aksi penyegelan akan terus dilakukan. Kasek, tidak bisa masuk di dalam sekolah," tegasnya.

Sampai saat ini, para pelajar masih menyegel pintu gerbang sekolah. Sementara aktivitas belajar mengajar tidak ada. (A)

Penulis: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali