Ketiduran di Kapal, Bocah Pedagang Nasi Asal Wangi-Wangi Terlantar di Kendari
Reporter
Sabtu, 07 Mei 2022 / 11:09 am
KENDARI, TELISIK.ID - Karena ketiduran saat berjualan nasi di atas kapal, sudah sebulan ini Ancuna hidup terlantar di Kota Kendari.
Niat ingin membantu perekonomian orang tuanya, bocah ini justru hidup terlantar di Kota Kendari. Saat ditemui Telisik.id, Ancuna sedang tertidur pulas di pos ronda pinggir Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat.
Dari pengakuannya kepada Telisik.id, anak keempat dari lima bersaudara ini tidak sadar, tiba-tiba sudah berada di Pelabuhan Kendari.
"Untuk bantu orang tua, saya setiap hari selalu jualan nasi di atas kapal penumpang di Pelabuhan Wanci. Saya capek dan ketiduran di atas kapal Super Jet Cantika, dan saya tidak tahu ternyata kapal sudah jalan. Pas saya bangun, sudah dekatmi di pelabuhan kota," ungkapnya, Sabtu (7/4/2022).
Karena tidak tahu hendak kemana, bocah ini memilih berjalan tanpa arah. Kebetulan melihat ada pos ronda, dia akhirnya tinggal dan tidur di tempat itu sudah hampir satu bulan ini.
Baca Juga: Di Kampung Halaman Menganyam Tikar, di Kota Kendari Jadi Pemulung
"Karena saya mau pulang tidak adami uangku," ujarnya polos.
Sementara itu, salah seorang warga sekitar pos ronda, Anti, mengaku heran melihat ada anak siang malam tinggal di pos ronda depan rumahnya, dan bertambah kurus.
Baca Juga: Sering Dikira Pengemis, Pedagang Ini Pernah Diusir Satpol PP
"Saya tanya dia dari mana, dia bilang dari Wangi-Wangi terbawa kapal penumpang, dan di sini dia tidak punya keluarga. Jadi selama dia tinggal di sini saya cuma bisa kasi makan saja, dan kasi baju bekas dan selimut," ungkap Anti.
Karena kehidupan Anti yang juga sulit, dia tidak bisa membantu bocah malang itu. Dia hanya berharap ada orang yang bisa membantu agar dia bisa pulang ke kampungnya.
Hingga saat ini, Ancuna hanya bisa berharap uluran tangan orang yang bisa membawa dirinya pulang kembali ke kampung halaman dan bertemu kedua orang tuanya yang bernama Yakub, yang berprofesi sebagai nelayan. (A)
Reporter: Thamrin Dalby
Editor: Haerani Hambali