Keutamaan Orang yang Wafat di Hari Jumat

Haerani Hambali

Reporter

Jumat, 10 Juni 2022  /  1:43 pm

Meninggal dunia di hari Jumat adalah salah satu tanda husnul khotimah. Foto: Repro orami.co.id

KENDARI, TELISIK.ID - Wafat atau meninggal dunia adalah hal yang pasti untuk semua makhluk hidup. Dalam Al-Qur’an pun telah tertulis setiap jiwa yang bernyawa akan merasakan kematian.

Ketika waktunya tiba, setiap manusia tentu ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Dalam Islam, ada sejumlah hadis yang memaparkan terkait keutamaan meninggal di hari Jumat.

Hari Jumat menjadi salah satu hari baik yang diyakini umat Islam dan menyimpan berbagai keutamaan di dalamnya.

Hari Jumat diyakini umat Islam sebagai hari terbaik untuk meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Benarkah demikian?

Melansir Orami.co.id, berikut ini sejumlah hadis yang menjelaskan terkait meninggal dunia di hari Jumat.

Dikutip dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, adapun hadis terkait meninggal di hari Jumat yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah akan melindunginya dari azab kubur.” (Sunan at-Tirmidzi/vol. III/hadis ke 1074).

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa seseorang yang meninggal di hari Jumat, akan terbebaskan dari siksaan alam kubur.

Namun hadis ini ditentang dari sejumlah ulama yang mengatakan bahwa ini sebagai hadis gharib (diriwayatkan dari satu orang saja).

Sehingga keabsahan dari keutamaan meninggal di hari Jumat ini masih diperdebatkan.

Setiap makhluk yang bernyawa tentu memiliki dosa saat di hidup di dunia. Beberapa ulama mengatakan, seseorang yang meninggal dunia di hari Jumat tentu akan tetap mendapat balasan atau siksaan kubur yang sesuai dengan perilakunya.

Baca Juga: Dianjurkan Memungut Makanan yang Jatuh, Ini Hikmahnya

Ini telah tertuang pada firman Allah SWT:

Artinya:

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. al-Zalzalah: 7-8).

Dari firman Allah SWT itu kita mengetahui  bahwa sekecil apapun dosa manusia akan mendapatkan balasan yang setimbal.

Selain itu, ada pula firman Allah SWT:

”Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dirugikan” (QS. al-Baqarah: 281).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa meninggal di hari Jumat bukanlah hal yang pasti untuk terbebas dari siksaan alam kubur.

Keutamaan Meninggal Hari Jumat

Beberapa ulama menemukan keutamaan diwafatkan di hari Jumat, antara lain:

1. Masuk surga

Mufti of Federal Territory Office Malaysia menjelaskan ada beberapa keutamaan ketika umat Muslim meninggal di hari Jumat.

Salah satunya yakni ia akan masuk ke dalam surganya Allah SWT.

Menurut hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a, Nabi SAW bersabda:

“Hari terbaik di mana matahari telah terbit adalah hari Jumat; di atasnya Adam diciptakan. di atasnya dia dimasukkan ke surga, di atasnya dia dikeluarkan darinya. Dan jam terakhir akan terjadi pada hari lain selain hari Jumat.”

Dari riwayat hadis tersebut tertulis seseorang akan masuk surga apabila meninggal di hari Jumat.

2. Hari terbaik bagi Muslim

Selain itu, pada hari Jumat, ada waktu khusus di mana Allah SWT akan mengabulkan permohonan hamba-Nya.

Menurut Musilm Hands, hari Jumat adalah hari yang penuh berkah dan bermanfaat dalam satu minggu.

Hal ini dinyatakan dalam hadis shahih dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:

“Ada suatu waktu di dalamnya (Jumat) di mana tidak ada seorang Muslim pun yang berdiri saat salat dan memohon kepada Allah, Yang Maha Besar dan Maha Agung, untuk sesuatu kecuali bahwa Dia akan memberikannya kepadanya.”

3. Dijaga dari fitnah kubur

Syekh Abdur Rauf al-Manawi memberi pendapat terkait meninggal di hari Jumat, yaitu dijaga dari fitnah kubur, seperti yang tertulis dalam kitab Faidl al-Qadir sebagai berikut:

Baca Juga: Teladan dan Kunci Sukses Rasulullah dalam Berdagang

“Sabda Nabi, tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur, sebab orang yang wafat di hari atau malam Jumat dibukakan baginya tutup (kurungan), sebab pada hari Jumat api neraka Jahannam tidak dinyalakan, pintu-pintunya ditutup, keleluasaan api neraka tidak berjalan sebagaimana hari-hari yang lain.

Maka, bila di hari Jumat seorang hamba dicabut ruhnya, hal tersebut menunjukkan kebahagiannya dan baiknya tempat kembali baginya, sebab pada hari Jumat, api neraka Jahannam tidak dinyalakan, pintu-pintunya ditutup, keleluasaan api neraka tidak berjalan sebagaimana hari-hari yang lain. Selain itu, hari Jumat adalah hari terjadinya kiamat.

Tidaklah seorang mukmin dicabut nyawanya di hari Jumat yang penuh dengan kebesaran rahmat-Nya yang tidak terhingga, kecuali Allah mencatatkan untuknya keberuntungan dan kemuliaan, maka dari itu, Allah menjaganya dari fitnah kubur,”. (Syekh Abdur Rauf al-Manawi, Faidl al-Qadir, juz 5, hal. 637)." (C)

Penulis: Haerani Hambali