Kisah Mualaf Dokter Tirta, Ayahnya Dihina dan Dianggap Gagal jadi Orang Tua

Merdiyanto

Content Creator

Sabtu, 13 April 2024  /  9:43 pm

Dokter Tirta memutuskan memeluk Islam, Ayahnya dianggap gagal menjadi orang tua dan dihina. Foto: Repro Viva.co.id

JAKARTA, TELISIK.ID - Dokter Tirta memutuskan berpindah keyakinan dari Kristen masuk ke Islam (mualaf) pada 2021 silam, usai melewati proses panjang mengenal agama yang dibawa Nabi Muhammad Saw lebih dalam.

Mengutip dari Insertlive.com, dokter Tirta memilih menjadi mualaf setelah melihat ayahnya yang dihina dan diremehkan.

Laki-laki 32 tahun itu terlahir dari kedua orangtua yang berbeda keyakinan. Sang ayah merupakan keturunan Jawa beragama Islam, sedangkan ibunya keturunan Tionghoa merupakan non-muslim.

Baca Juga: Sejarah Ketupat: Makna dan Hubungan Penyebaran Islam di Nusantara

Melalui YouTube Konklusion, dokter Tirta bercerita tentang masa kecilnya yang penuh kekurangan akibat keterbatasan ekonomi. Beranjak dewasa, dokter Tirta mulai bangkit setelah memahami keadaan kedua orang tuanya terutama masalah agama.

Dikutip dari Viva.co.id, dia menerima kabar bahwa ketika seorang ayah muslim, memiliki anak non-muslim, maka dianggap gagal menjadi orang tua.

"Gue nggak tahu benar apa nggak tapi punya istri non-Muslim ini tergantung anaknya. Kalau anaknya non-Muslim, bapaknya dianggap gagal dan diadili di akhirat nanti," cerita dokter Tirta.

Lebih lanjut, kata dia, secara tidak sengaja mendengar suara sang ayah curhat pada istrinya. Dalam curhatnya sang ayah mengatakan dalam perjalanan umrah, dia mendapat sejumlah nasihat soal keyakinan sang putra.

Ayahnya disebut telah gagal menjadi seorang ayah karena tidak bisa membuat anaknya menjadi seorang muslim.

Baca Juga: Cerita Penjual Siomai Keliling, Omzet Menurun Selama Ramadan

“Bokap gue curhat ke nyokap waktu gue SMA, gue denger, bokap gue mau umroh, itu di pesawat, dia curhat sambil nangis. Dia dihujat satu pesawat bahwa, 'Kamu ngga usah umroh, kamu didik anak kamu aja gagal,” pungkasnya.

Mendengar itu, dokter Tirta menjadi geram mendengar curhatan sang ayah yang diremehkan orang lain. Perasaan itu, ia pendam selama lima tahun hingga akhirnya memutuskan menjadi mualaf pada usia 22 tahun.

Keyakinan sebagai seorang muslim masih terus ia jalankan hingga saat ini. Meski demikian, dia mengaku tetap menghormati dan menghargai agama lain. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS