Laode Ida: Pemerintah Perlu Rapid Test Semua TKA China yang ada di Perusahaan

Ibnu Sina Ali Hakim

Reporter

Rabu, 29 April 2020  /  7:47 pm

Komisioner Ombusman RI asal Sultra, Laode Ida. Foto: Tribunnews.com

KENDARI, TELISIK.ID - Komisioner Ombusman RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra) Laode Ida, mendesak Pemerintah melakukan rapid test pada semua Tenaga Kerja Asing (TKA) yang berada di semua perusahaan.

Hal itu dilakukan untuk deteksi menyeluruh terhadap mereka yang diduga sudah terinfeksi COVID-19 maupun upaya pencegahannya.

Seperti yang Informasi yang tersebar saat ini secara luas, ada sejumlah karyawan yang bekerja di kawasan Industri Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Morosi yang positif terinfeksi COVID-19, dan salah satunya sempat melarikan diri dari ruang isolasi. Hal ini tentu sangat berbahaya karena boleh jadi penyebaran virus itu sulit terkendali.

Menurut mantan Anggota DPD RI ini, pemerintah harus mengambil langkah dengan meminta pihak perusahaan mengamankan pekerja yang diduga sudah tertular COVID-19 dengan cara isolasi mandiri. Ini dilakukan agar tidak terjadi penyebarluasan virus baik pada karyawan atau buruh lain maupun masyarakat.

Baca juga: Seluruh Fraksi DPRD Sepakat Tolak 500 TKA China Masuk Sultra

Selanjutnya, Pemerintah Daerah sesegera mungkin menugaskan dinas kesehatan atau petugas medis untuk segera secara paksa mengisolasi karyawan yang sudah positif terinfeksi. Pihak perusahaan juga diminta untuk melakukan rapid test  dan atau swap test secara menyeluruh. Ini hendaknya menjadi kewajiban untuk memastikan status kesehatan para pekerja atau buruh.

Laode Ida juga menekankan untuk menyetop ataupun meniadakan kehadiran para TKA atau buruh asal Tiongkok dan itu harus jadi kebijakan nasional.

"Pemerjntah Pusat dan Pemda harus harus segera menyetop kehadiran TKA dalam kaitan ini kita semua harus mendukung sikap Gubernur Sultra, Ali Mazi yang hari ini menolak rencana kehadiran 500 an pekerja asal China masuk ke Sultra," ungkapnya.

Diketahui perusahaan asing yang turut membawa buruh dari negara asalnya (Tiongkok) hingga saat ini sudah tersebar di seluruh nusantara seperti di Papua Barat (pabrik semen), beberapa smelter nikel di Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, beberapa pabrik di Jawa Timur, di Jawa Barat, di Kalimantan, dan juga di Sumatra, serta di daerah lainnya. Sementara semua warga dunia tahu bahwa sumber COVID-19 ini adalah Wuhan di China.

"Secara khusus juga perlu disampaikan agar para kepala daerah secara proaktif mengomandoi Gugus Tugas Penanganan COVID-19  untuk mencegah penyebar luasan COVID-19. Seharusnya juga seluruh daerah di Indonesia ditetapkan sebagai PSBB tanpa kecuali," pungkasnya.

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Sumarlin