Seluruh Fraksi DPRD Sepakat Tolak 500 TKA China Masuk Sultra

Kardin, telisik indonesia
Rabu, 29 April 2020
0 dilihat
Seluruh Fraksi DPRD Sepakat Tolak 500 TKA China Masuk Sultra
Suasana sidang paripurna DPRD Sultra. Foto: Kardin/Telisik

" Sekarang saja Mudik sudah dilarang. Masa TKA dari China bisa masuk di Sultra. "

KENDARI, TELISIK.ID - DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) secara bulat menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China, melalui Rapat Paripurna dewan, pada Rabu (29/4/2020).

Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh menerangkan, pihaknya di dewan bukanlah anti asing dan perusahaan asing. Namun, di masa pandemi COVID-19 harus mewaspadai pendatang baru terlebih dari China yang merupakan asal virus tersebut.

"Sekarang saja Mudik sudah dilarang. Masa TKA dari China bisa masuk di Sultra," paparnya saat memimpin sidang paripurna.

Katanya, pemerintah telah menetapkan masa darurat bencana Corona sampai pada 29 Mei 2020. Jika keadaan telah kembali stabil maka TKA dipersilakan untuk masuk di Sultra.

"Kalau sudah normal kembali, silahkan datang lagi itu TKA. Kita tunggu saja sampai selesai tanggap darurat Corona ini," cetusnya.

Sejurus dengan itu, Wakil Ketua DPRD Sultra, Herry Asiku mengatakan, suasana kebatinan masyarakat saat ini tidak menghendaki adanya orang baru yang masuk di wilayah Sultra.

"Teman pun sekarang kita waspada, apalagi orang baru yang berasal dari asal penyakit itu. Pastinya kebatinan kita menolak," paparnya.

Baca juga: Bansos Bermasalah, Ketua MPR: Masyarakat Lapor Jika Ada Pungutan Liar

Ketua DPD I Partai Golkar Sultra itu juga menuturkan, perusahaan sebesar PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) seharusnya dapat memikirkan tenaga kerja lokal dan tidak harus mendatangkan 500 TKA asal China.

"Masa puluhan juta jiwa masyarakat kita tidak ada yang memiliki skill sama dengan 500 TKA itu. Saya pikir tenaga pengganti itu ada," ucapnya.

Terlebih katanya, di tengah pandemi COVID-19, para tenaga kerja lokal sebagian besar dirumahkan, namun di sisi lain PT VDNI malah bakal mendatangkan TKA asal China.

"Kan aneh, tenaga kerja lokal kita dirumahkan, setelah itu perusahaan mendatangkan TKA," cetusnya.

Berdasarkan hasil keputusan bersama rapat paripurna DPRD Sultra, maka seluruh fraksi yang ada, yakni PAN, Golkar, Demokrat, PDIP, PKS, Gerindra, NasDem dan Fraksi Kebangkitan Pembangunan Nurani Rakyat (PKB, PBB dan Hanura) menolak kedatangan 500 TKA China di Sultra.

Selanjutnya, DPRD Sultra bakal merekomendasikan penolakan berdasarkan hasil sidang paripurna tersebut ke pemerintah pusat.

Reporter: Kardin

Editor: Sumarlin

Baca Juga