Mahasiswa Asal Kendari Daffa Adiibah Sinapoy Lulus Tercepat di UGM dengan IPK 3,92

Erni Yanti

Reporter

Senin, 25 November 2024  /  10:57 pm

Muhammad Daffa Adiibah Sinapoy, mahasiswa asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, yang lulus tercepat di UGM Yogyakarta. Foto: Ist

KENDARI, TELISIK.ID – Muhammad Daffa Adiibah Sinapoy, mahasiswa asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), baru-baru ini mencatatkan prestasi luar biasa di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. 

Pada periode wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan 2024/2025 yang berlangsung pada Kamis (21/11/2024) pekan kemarin, Daffa berhasil menjadi wisudawan dengan masa studi tercepat.

Daffa menyelesaikan studi S-1 Program Studi Manajemen dan Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) dalam waktu 3 tahun 1 bulan 14 hari. Tidak hanya itu, ia juga meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) yang sangat memuaskan yaitu 3,92.

Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, Daffa mengungkapkan bahwa motivasi utamanya adalah untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya di tanah kelahirannya, Sultra.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Samudra Baru, Ini Lokasinya

“Saya ingin membuktikan bahwa mahasiswa asal Sultra mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, meskipun berasal dari daerah yang relatif kecil,” ujarnya.

Daffa mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari dukungan penuh keluarga, terutama orang tuanya yang berprofesi sebagai dosen dan pegawai negeri sipil.

“Dukungan mereka sangat besar, begitu juga dengan bimbingan dosen pembimbing yang selalu memberikan inspirasi dan dorongan untuk menyelesaikan studi dengan optimal,” tambahnya.

Selama masa studinya, Daffa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat.

Salah satu proyek yang ia terlibat adalah pengembangan sumber daya manusia dan digitalisasi desa, yang memberikan manfaat jangka panjang bagi warga desa.

“Saya merasa sangat puas dapat berkontribusi langsung kepada masyarakat, terutama dalam memajukan desa-desa yang kami bantu dengan teknologi dan pendidikan,” ujar Daffa.

Selain itu, Daffa juga aktif dalam organisasi kampus. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Keluarga Mahasiswa Sultra di UGM, sebuah organisasi yang bertujuan mempererat hubungan antarmahasiswa asal Sultra dan membangun jaringan di kampus.

“Saya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa Sultra tidak boleh dipandang sebelah mata. Kami juga mampu berprestasi dan berkontribusi di tingkat nasional,” jelas Daffa.

Pengalaman internasional menjadi bagian penting dalam perjalanan akademiknya. Daffa berkesempatan mengikuti program pertukaran mahasiswa di Sciences Po Paris, Prancis, sebuah universitas ternama yang merupakan almamater bagi banyak pemimpin Prancis.

“Pengalaman di luar negeri memberikan wawasan yang sangat luas tentang kebijakan publik global dan cara kerja diplomasi internasional. Ini sangat bermanfaat untuk perkembangan saya ke depan,” katanya.

Daffa juga aktif dalam organisasi kewirausahaan di UGM, yakni Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) PT UGM, yang mendorong semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa.

Selain itu, ia mendapatkan pengalaman magang di lembaga negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

“Saya magang di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda, olahraga, dan perpustakaan. Ini adalah pengalaman luar biasa yang memberikan wawasan praktis tentang dunia politik dan kebijakan publik,” ujar Daffa.

Kini, Daffa berencana untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Ia bercita-cita untuk mendalami kebijakan publik dan pembangunan berkelanjutan, baik melalui beasiswa dalam negeri maupun luar negeri.

Baca Juga: FKIP UHO Tingkatkan Mutu Pendidikan dengan Pemanfaatan Teknologi

“Ke depan, saya ingin lebih berkontribusi dalam merancang kebijakan publik yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan, agar kita bisa mewujudkan masa depan yang lebih baik, terutama untuk daerah-daerah yang masih tertinggal,” tutur Daffa.

Bagi Daffa, pencapaian ini bukan hanya soal gelar atau IPK tinggi. Ia memandang prestasi sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

“Jangan takut untuk membuat kesalahan, karena itu adalah bagian dari proses pembelajaran. Teruslah fokus, konsisten, dan ingat bahwa dukungan keluarga dan pembimbing sangat berharga dalam mencapai tujuan. Jangan lupa juga untuk menjaga keseimbangan antara akademik, kesehatan fisik, dan spiritual,” pesan Daffa.

Dengan segala pencapaian yang telah diraih, Daffa Adiibah Sinapoy menjadi contoh inspiratif bagi mahasiswa lainnya, terutama bagi mahasiswa asal Sultra. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat yang tinggi, tak ada yang tidak mungkin untuk diraih. (C)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS