Mahasiswa UHO Ajar Warga Pembuatan Pokea Kemasan dan Cangkang Lampu Hias
reporter
Rabu, 19 Januari 2022 / 5:25 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Pemanfaatan pokea instan diajarkan oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Halu Oleo (UHO) kepada masyarakat di Desa Andadowi, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe.
Pokea merupakan kerang dan hewan endemik setempat juga merupakan makanan khas Sulawesi Tenggara (Sultra), pokea ini ternyata dapat diolah menjadi berbagai macam inovasi baru, hal ini yang dilakukan oleh mahasiswa pendidikan ekonomi UHO.
Di tangan para mahasiswa itu, kreatifitas pun muncul dengan menghadirkan pokea instan dan cangkang pokea sebagai lampu hias, hal ini tidak lepas dari kontribusi mendasar untuk masyarakat dengan memberikan pengetahuan baru, pengalaman, menemukan potensi usaha dan meningkatkan pendapatan hidup bagi masyarakat itu sendiri.
Berbagai persiapan sudah mereka lakukan, mulai dari anggota yang terdiri dari mahasiswa, kemudian penyiapan materi, perkenalan program pemberdayaan, penyiapan alat dan bahan, kesiapan pelaksanaan, serta yang paling penting adalah pengajaran tentang proses pembuatan pokea kemasan dan pemanfaatan cangkang pokea sebagai lampu hias.
Baca Juga: Harga Sembako Tak Kunjung Turun, Ketua DPR Desak Jokowi Segera Stabilisasi Harga
Salah seorang mahasiswa, Riska Wahyuni Ruslan yang mengikuti program ini mengatakan, dengan adanya upaya pemberdayaan ini, diharapkan dapat mendorong, memotivasi.
"Juga membangkitkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimiliki dan berkelanjutan untuk dapat mengembangkannya," ujar Riska, Rabu (19/1/2022).
Sementara warga setempat, Ibu Ani yang mengikuti program itu mengatakan, masyarakat akan menentukan keberhasilan pembangunan perekonomian desa dalam pemberdayaan masyarakat, sebab pada dasarnya masyarakat desa sendiri yang lebih mengetahui hal-hal yang diperlukan desanya.
Baca Juga: COVID-19 Bawa Berkah, Ibu Rumah Tangga Ini Sukses Bisnis Kuliner Rumahan
"Jadi dalam proses pemberdayaan ini masyarakat bukan hanya sebagai objek melainkan harus pula sebagai subjek dari perekonomian itu sendiri," katanya.
Sementara Kepala Desa Andadowi, Andi NH menuturkan, dengan adanya program pemberdayaan, masyarakat memiliki kesempatan agar mampu aktif berpartisipasi dalam penerima manfaat terhadap kegiatan-kegiatan di lingkungannya yang dapat mempengaruhi kehidupan dengan menyuarakan pendapat atau idenya.
Selain itu, juga memilih suatu konsep melalui metode atau bahkan produk itu sendiri dan dapat memanfaatkan sumber daya dengan menambah perekonomian masyarakat itu sendiri.
"Tentunya juga dapat memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan kehidupan ekonomi, dan sosial masyarakat," paparnya. (A)
Reporter: Mohamad To'at
Editor: Kardin