Media Asing Tiba-Tiba Sorot Status Jomblo Prabowo, Hilangnya Ibu Negara
Reporter
Sabtu, 10 Februari 2024 / 7:55 am
JAKARTA, TELISIK.ID - Media asing menyoroti potensi Prabowo Subianto memenangkan Pilpres 2024 dan menjadi Presiden Indonesia selanjutnya. Apalagi, sampai saat ini Capres Nomor Urut 2 itu memimpin dengan hasil survei terbesar.
Salah satunya Channel News Asia (CNA) dalam artikelnya "Indonesia Elections 2024: No first lady? Frontrunner Prabowo's single status turns spotlight on 'state's mother' role".
Dari tiga kandidat capres RI di 2024-2029 mendatang, disebut hanya Prabowo Subianto yang berstatus single. Dengan melihat elektabilitas Prabowo yang tinggi dibanding calon lain, sampai 48 persen, di mana Anies Baswedan tertinggal sekitar 24 persen dan Ganjar Pranowo sekitar 21 persen, bisa saja ini menjadi fakta baru di kepresidenan Indonesia.
"Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa menjadi presiden pertama tanpa mitra (istri) dalam sejarah negara ini. Ketika persaingan semakin memanas, para ahli dan istri kandidat memperdebatkan pentingnya ibu negara, dan siapa yang mungkin mengisi peran tersebut," tulis media itu dilansir dari CNBCIndonesia.com.
Dipaparkan pula, sebenarnya Prabowo sebelumnya pernah menikah. Ia berumah tangga dengan Titiek Soeharto pada tahun 1983. Titiek adalah anak dari presiden kedua RI, Soeharto. Namun, saat sang mertua lengser pada tahun 1998, ia pun berpisah dengan Titiek.
Baca Juga: Saat Prabowo Tolak Tanya Jawab dengan Wartawan, Anies Malah Foto Bareng
Peran ibu negara tidak ditentukan oleh konstitusi Indonesia. Namun, seorang ibu negara dapat memainkan peran penting dalam bidang-bidang tertentu urusan negara yang tidak selalu dapat dicakup oleh seorang presiden.
"Misalnya, Ibu Tien Soeharto, dan Ibu Ani Yudhoyono, istri presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono yang seperti permaisuri atau ratu di kerajaan," kata kata ahli hukum tata negara dari Universitas Andalas Padang, Feri Amsari dilansir dari Pikiranrakyat.com.
Tien Soeharto memprakarsai pendirian rumah sakit pertama di Indonesia untuk pasien kanker. Sedangkan Ani Yudhoyono pernah menjadi wakil ketua partai politik suaminya, Demokrat.
Peneliti di Pusat Penelitian Politik dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN), Athiqah Nur Alami mengatakan bahwa ibu negara dapat memiliki beberapa peran. Mitra presiden biasanya membawa serta pendamping mereka selama perjalanan domestik atau luar negeri.
"Memiliki ibu negara yang mendampingi presiden dapat meningkatkan citra dan kredibilitas presiden," ucapnya.
Ketika pergi ke luar negeri, ibu negara akan terlibat dalam diplomasi budaya dan mengambil bagian dalam kegiatan sosial.
"Kami juga telah melihat contoh ibu negara menggantikan presiden dalam kegiatan yang nonpolitik, seperti acara seremonial seperti peresmian sekolah dan kegiatan amal," ujar Athiqah Nur Alami.
Ibu negara kemudian akan berfungsi sebagai motivator, mencoba mencari tahu kekhawatiran orang-orang sambil mendukung mereka untuk memainkan peran aktif dalam masyarakat.
"Inisiatif seorang ibu negara, meskipun kadang-kadang tampak kecil, dapat mendukung kelompok-kelompok yang terpinggirkan," kata analis politik dari Universitas Atma Jaya Jakarta, Yoes Kenawas.
Dia mengatakan bahwa seorang ibu negara dapat mengadvokasi kelompok-kelompok yang kadang-kadang diabaikan, seperti perempuan dan orang-orang dengan kebutuhan khusus. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS