Menteri PUPR RI Tinjau Lokasi Pembangunan Bendungan Ameroro di Konawe
Reporter
Senin, 27 Desember 2021 / 10:41 pm
KONAWE, TELISIK.ID - Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono meninjau pekerjaan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sekitar pukul 17.00 Wita, Senin (27/12/2021).
Sebelum berkunjung di kabupaten Konawe, Basuki Hadi Muljono terlebih dulu berkunjung ke Morosi bersama Presiden RI Joko Widodo meresmikan pabrik pemurnian baja (iron macking flant), serta peninjauan perkembangan pabrik vero nickel.
Sekitar pukul 14.00 Wita, ia juga berkunjung ke Kolaka Timur untuk meninjau kesiapan peresmian bendungan Ladongi yang akan diresmikan Presiden RI, lalu dilanjutkan ke Konawe meninjau pekerjaan Bendungan Ameroro.
Menteri PUPR, Basuki Hadi Muljono, menuturkan, pembangunan Bendungan Ameroro ini untuk mengantisipasi bencana banjir yang pernah dialami di daerah tersebut.
Untuk itu, kata dia, telah merencanakan membuat tiga bendungan di 2 Kabupaten yakni Koltim dan Konawe.
"Ada tiga bendungan yang akan kita bangun yaitu bendungan Ladongi (Koltim), sementara di Konawe ada Bendungan Ameroro dan Pelosika," kata Basuki.
Baca Juga: Diresmikan Jokowi Besok, Menteri PUPR Tinjau Kesiapan Bendungan Ladongi Koltim
Lebih lanjut, kata Basuki, untuk saat ini Bendungan Ladongi besok pagi, Salasa (27/12/2021, akan diresmikan Presiden RI Ir. Joko Widodo. Sementara Bendungan Ameroro (Konawe) ini sudah sekitar 25% rata-rata pembagunannya karena ada paket 1 dan paket 2 pengerjaannya.
"Sedangakan untuk Bendungan Pelosika masih tahap Reviuw Desain," ujarnya.
Mantan Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian PU itu menambahkan, bendungan besar Ameroro ini sekitar 50 juta meter kubik kapasitas masing-masingnya. Dengan begitu sudah bisa dipastikan mengatasi banjir yang melanda Kota Kendari dan hilirnya.
Selain itu, ia juga memantau pekerjaan jalan poros Sultra yang panjangnya sekitar 16 km berada di daerah Morosi Kabupaten Konawe, yang masih terbilang terlambat dalam pengerjaannya masih berada di 18%.
"Saat ingin itu dipercepat karna memang merupakan jalan poros Sulawesi Tenggara," ungkapnya.
Pria kelahiran 1954 itu juga berpesan kepada para pekerja Bendungan Ameroro, agar memanfaatkan moment ini untuk belajar. Ini sebuah kesempatan untuk belajar di sini, karna ilmu teknik ini ada di bendungan.
"Kesempatan saudara harus dimanfaatkan dan jangan main-main, apalagi mau main-main uang," pungkasnya.
Baca Juga: Di Sultra 2 Hari, Ada Hubungan Apa Jokowi dengan PT VDNI Milik China?
Diketahui, Bendungan Ameroro masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020.Bendungan Ameroro dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR.
Dengan kapasitas tampungan 50 juta m3 dalam rangka peningkatan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Konawe, aliran air Sungai Lasolo Konaweha akan ditampung bendungan dengan luas genangan 244,06 hektar (ha) yang selanjutkan digunakan untuk layanan daerah irigasi seluas 3,363 ha.
Pembangunan bendungan dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya- PT Adhi Karya (KSO). Dengan anggaran Rp 1,48 triliun.
Pembangunan Bendungan Ameroro tersebut, mulai dibangun akhir tahun 2020 dan waktu penyelesaian pada 2023 dan juga akan diresmikan Presiden RI Ir. Joko Widodo. (A)
Reporter: Aris Syam
Editor: Fitrah Nugraha