Merugi dan Nyaris Gulung Tikar, Pedagang Rombengan Lawata Memilih Bertahan
Reporter
Kamis, 26 November 2020 / 3:06 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Pedagang pakaian bekas atau rombengan (RB) yang berada di Pasar Lawata Kendari, mengalami penurunan pendapatan secara drastis hingga nyaris membuat mereka gulung tikar.
Salah seorang pedagang di Pasar RB Lawata, Susnawati (38), mengatakan, minat pelanggan untuk membeli rombengan selama pandemi COVID-19 sangat jauh berbeda dibandingkan sebelum pandemi.
"Beginimi keadaannya kita setiap hari kasihan, sebelum pandemi bisa kita dapat 1 jutaan rupiah dalam seminggu, bahkan lebih, tapi sekarang syukur-syukur dapat Rp 50.000 per hari," ungkapnya.
Tak hanya itu, selain kurangnya pendapatan, biaya pengiriman dan biaya pakaian RB yang didapatkan dari Kota Bandung itu melonjak naik hingga membuat pedagang merugi.
Baca juga: Satgas PEN Klaim Realisasi Dana Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Rp 423,32 Triliun
"Pokoknya selama pandemi semua biaya naik, ongkos kirimnya bahkan sampe Rp 450.000 per ball (karung), padahal dulu Rp 250.000 ji, tapi harga jualnya tetap sama, biarpun rugi yang penting laku," lanjut dia.
Meski begitu, ia tetap semangat berdagang demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
"Maumi diapa kasian, kita menjual saja supaya ada uang jajannya anak-anak dan untuk beli beras juga," tutupnya. (B)
Reporter: Sasmiraza
Editor: Haerani Hambali