Musim Kemarau Buat Harga Sayur Merangkak Naik

Rabu, 25 Oktober 2023  /  6:25 pm

Harga sayur merangkak naik di sejumlah pasar di Kota Kendari di tengah musim kemarau, Senin (25/10/2023). Foto: Sahira/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Musim kemarau menjadi pemicu naiknya harga jual sejumlah sayuran. Kenaikan harga sayur ini terjadi di dua pasar tradisional di Kota Kendari, yakni pasar Baruga dan Mandonga, Rabu (25/10/2023).

Seperti yang terjadi di pasar Baruga beberapa sayuran mengalami kenaikan harga, seperti kacang panjang dari sebelumnya Rp 4.000 per ikat menjadi Rp 7.000 per ikat. Wortel awalnya Rp 10.000 per kilogram menjadi Rp 15.000 per kilogram. Harga kentang dari Rp 18.000 per kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram. Kenaikan harga sayur ini sudah terjadi sejak 2 bulan terakhir.

Endang, salah satu pedagang sayur di pasar Baruga mengatakan harga sayur naik, namun kualitas sayur juga sedikit menurun karena musim kemarau ini.

Baca Juga: Update, Harga Beras di Pasar Kendari Mulai Stabil

"Harga sayur melonjak naik, tapi kualitas sayur sedikit menurun dikarenakan kering," ucapnya

Sementara di pasar Mandonga, beberapa sayuran yang mengalami kenaikan harga seperti kangkung sebelumnya dijual dengan harga Rp 5.000 dua ikat menjadi Rp 5.000 per ikat. Sayur sawi juga naik dari harga Rp 10.000 tiga ikat menjadi Rp 4.000 per ikatnya.

Seorang pedagang sayur di Pasar Mandonga, Hasna mengatakan, bayam yang dia jual bermodalkan Rp 6.000.

"Saya beli dengan modal Rp 6.000 dibuka baru saya campur dengan sayuran yang lain seperti labu, lalu saya jual kembali dengan harga Rp 5.000," ucapnya.

Baca Juga: Warga Kendari Naik Darah Tak Kebagian Gas Elpiji di Pangkalan

Harga cabai rawit merah di pasar Baruga merangkak naik, hingga mencapai Rp 60.000 per kilogram.

Berbeda dengan harga sayuran yang terus naik karena musim kemarau, harga buah malah cenderung tidak stabil. Harga semangka yang sempat naik pekan lalu namun akhirnya turun kembali.

Sedangkan untuk buah impor harganya naik, sebelumnya biasa di jual dengan harga 35.000 per kilogram menjadi 40.000 per kilogram. (B)

Penulis: Sahira

Editor: Kardin

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS